Chapter 4

1K 171 29
                                    

Setelah latihan selesai, Kagami dan Kuroko menuju Maji Burger untuk sekedar mengisi kekosongan di perut mereka. Mereka lelah, sangat lelah karena porsi latihan yang diberikan oleh Riko tak tanggung-tanggung.

Sesampainya di Maji Burger, mereka berdua langsung memilih tempat favorit mereka berdua, yaiitu di dekat jendela. Setelah meletakkan tasnya, Kagami beranjak untuk memesan makanan.

"Kuroko, kau mau pesan apa?" Tanya Kagami.

"Aku pesan satu vanilla milkshake dan satu cheese burger saja, Kagami-kun." Jawab Kuroko.

Kagami mengangguk lalu segera berjalan menuju tempat pemesanan makanan dan segera mengatakan apa yang ingin dia dan Kuroko makan. Setelah menunggu, akhirnya Kagami berjalan mendekati Kuroko dengan setumpuk chesse burger, satu milkshake, dan satu minuman soda.

Kagami lalu mendudukkan diri dan menyerahkan satu cheese burger serta vanilla milkshake kepada Kuroko yang dibalas ucapan terimakasih. Tanpa menunggu lagi, Kagami segera memakan burgernya sembari menatap jalanan yang terliihat sepi.

"Kagami-kun, ada apa dengan lehermu?" Tanya Kuroko sedikit terkejut melihat bercak merah di sana.

"Huh?" Kagami balik bertanya kemudian memegang lehernya dengan heran. Sedetik kemudian pikirannya melayang pada kejadian kemarin malam. Seketika itu juga mukanya kembali memerah.

"Terkena gigitan nyamuk." Jawab Kagami asal.

Kuroko hanya ber-oh ria dan kembali meminum milkshake nya. Pemuda baby face itu terus memikirkan keanehan pada diri Kagami hari ini. Namun muka datarnya dapat menutupi rasa penasarannya sejak tadi dengan sempurna.

"Apakah kau bisa kenyang hanya dengan satu burger dan milkshake-mu itu?" Tanya Kagami heran sambil menatap Kuroko.

"Tentu. Aku bukan monster sepertimu, Kagami-kun." Jawab Kuroko dengan datarnya.

"Aku bukan monster! Lambungku saja yang terlalu besar." Sanggah Kagami.

Kuroko hanya tersenyum simpul dan kembali memakan burgernya. Namun, hujan deras yang lagi-lagi mengguyur kota itu membuat pemuda bersurai biru muda itu menghela napas berat.

"Ada apa?" Tanya Kagami menyadari helaan napas bayangannya.

"Akhir-akhir ini selalu hujan. Jarak Maji Burger dan rumahku cukup jauh dan aku tidak membawa payung. Tambah lagi hujan menghalangiku untuk datang ke sini saat aku menginginkan milkshake secara tiba-tiba." Jelas Kuroko sambil memandangi tetesan air yang tak henti-hentinya mengguyur jalanan sepi itu.

"Menginginkan milkshake secara tiba-tiba? Seperti ibu hamil yang sedang mengidam saja." Ejek Kagami.

"Aku bukan ibu hamil, Kagami-kun. Laki-laki tidak mungkin bisa hamil. Padahal kau tidak pernah membolos pada saat jam biologi, namun kenapa hal sederhana seperti itu saja kau tidak tau?" Mulut pedas Kuroko kembali berbicara.

"Aku hanya bercanda, Kuroko-teme! Tidak bisakah kau tertawa walau sedikit saja?"

Pertanyaan Kagami barusan sukses membuat jantung Kuroko seakan berhenti. Mungkin hanya pertanyaan biasa menurut orang lain, namun bagi Kuroko, pertanyaan Kagami barusan membuatnya senang, sungguh.

"Kau ingin aku tertawa?" Tanya Kuroko.

"Ya. Karena kau tidak pernah tertawa. Terkadang aku bingung bagaimana kau bisa hidup tanpa ekspresi." Jawab Kagami sambil menopang dagu dan mengerucutkan bibirnya.

Melihat itu, Kuroko terkekeh pelan. Walau hanya kekehan pelan, Kagami mendengarnya dan ikut tersenyum.

"Hey, kau baru saja tertawa tadi!" Ucap Kagami semangat.

AhoBakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang