Sesampainya di kelas, Kagami langsung meletakkan tas di mejanya dan menatap meja di belakangnya yang kosong. Bahkan tasnya pun tak ada, padahal dua menit lagi bel akan berbunyi.
Kagami mulai tidak tenang. Dia mendudukkan diri di bangkunya lalu mengambil ponselnya dan segera menelepon Kuroko, namun tak dijawab. Pemuda itu terus mencoba menghubungi Kuroko hingga akhirnya bel berbunyi. Tak ada satupun teleponn darinya yang dijawab oleh bayangan kesayangannya itu. Hal itu membuatnya gelisah, bahkan saat kegiatan klub berjalan, dia tidak fokus hingga mendapatkan bogem mentah dari Riko.
Kini pemuda beralis cabang itu berada di minimarket. Dia sibuk memilih buah-buahan untuk Kuroko. Ya, Kagami memutuskan untuk mengunjungi rumah Kuroko dan bertanya semua yang mengganjal di kepalanya setelah pulang sekolah.
Setelah selesai membayar belanjaannya di kasir, Kagami keluar dari minimarket hendak menuju rumah Kuroko. Namun dirinya hanya berdiam diri di depan minimarket dengan wajah bingung.
"Dimana rumah Kuroko?" Tanyanya pada diri sendiri.
Bodoh. Satu kata yang sangat tepat untuk mendeskripsikan Kagami.
"Astaga aku benar-benar bodoh." Lanjutnya bermonolog.
Kagami lalu membuka ponselnya hendak menelepon Kuroko. Namun suara seseorang menghentikan kegiatannya.
"Kagami-cchi?" Kalian pasti sudah tau siapa pemilik suara ini.
"Kise?"
Kise tersenyum renyah sembari menghampiri Kagami yang masih berdiri di depan minimarket.
"Kau sedang apa di sini?" Tanya Kise yang melihat Kagami seperti orang kebingungan.
"Aku ingin ke rumah Kuroko, tapi.." Kagami menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal sama sekali.
"Tapi?" Tanya Kise.
"..aku tidak tau dimana rumahnya." Lanjut Kagami.
Mata Kise membulat kala mendengar pernyataan Kagami. Pemuda bersurai kuning itu tertawa terbahak-bahak dibuatnya.
"Urusai! Hal ini wajar karena Kuroko tidak pernah memberitahuku." Bela Kagami.
"Astaga Kagami-cchi, kau benar-benar bodoh-ssu." Ucap Kise sambil menyeka air matanya karena tawanya tadi.
Kagami hanya menghela napas pasrah. Sedari tadi yang ada di pikirannya hanya Kuroko, Kuroko, dan Kuroko. Dia membuka kembali ponselnya untuk memastikan apakah Kuroko menjawab atau setidaknya membaca pesannya. Namun lagi-lagi Kagami menghela napas. Tidak ada notif apapun dari Kuroko. Begitupun pesannya, tidak dibaca sama sekali.
"Kau kenapa, Kagami-cchi?" Tanya Kise yang sedari tadi kebingungan oleh sikap pemuda di hadapannya.
"Kuroko tidak masuk hari ini. Jadi aku ingin ke rumahnya." Jelas Kagami.
Sekarang Kise mengangguk-angguk mengerti. Namun ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya. Setahunya, Kuroko sangat jarang izin saat mereka SMP dulu.
"Ayo kuantarkan, sekalian ceritakan kejadiannya." Ucap Kise mulai berjalan. Kagami pun hanya mengangguk dan menyeimbangkan langkah dengan pemuda pengcopy itu.
"Kemarin setelah kegiatan klub selesai, aku dan Kuroko mampir ke Maji Burger. Saat kami sedang berbincang-bincang, hujan turun dan aku memtuskan untuk membawa Kuroko ke apartemenku karena jaraknya yang dekat dengan Maji Burger. Namun setelah sampai di apartemen, Aomine berdiri di depan pintu apartemenku dengan kondisi yang basah kuyup. Tanpa menunggu lagi, aku segera menyuruhnya untuk masuk. Setelah Aomine masuk, aku ingin memanggil Kuroko untuk masuk juga, namun dia tidak ada di luar. Sudah kucari-cari tapi dia tetap tak ada di manapun. Aku juga sudah meneleponnya, namun tak diangkat. Paginya, aku mendapat pesan darinya yang mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Namun si cebol itu tak masuk sekolah tadi." Jelas Kagami panjang lebar.
![](https://img.wattpad.com/cover/248501416-288-k935136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AhoBaka
Fiksi PenggemarWelcome~ Hanya kisah cinta para anggota Kiseki no Sedai yang rumit dengan Kagami dan Aomine sebagai tokoh utama. . . Pairing: AoKaga AoKise KagaKuro AkaKuro AoMomo KuroMomo . . (c) Fujimaki Tadatoshi Semua gambar diambil dari Pinterest . . Enjoy~