Annyeong👋
Maaf up nya lama yaa
Masalah kuota xixiHappy reading sayangg🥰
_________________________________________Plakk!
Baru saja siswa tersebut ingin mengumpat langsung terhenti ketika berbalik badan dan tau jika yang memukul bokong nya adalah salah satu guru killer.
Tatapan tajam dari Pak Sukman mampu membuat nyali siswa tersebut menciut.
Pak Sukman tidak mengoceh seperti guru pada umumnya, melainkan tatapan tajam nya yang mematikan dan tatapan itu membuat nyali siapapun menciut.
Dan asalkan kalian tahu. Tanggal lahirnya yaitu tanggal 17 Agustus. Mungkin itu yang menjadikannya sebagai kepribadian yang tegas dan juga memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi pula.
Biarpun dia termasuk guru yang galak, guru killer, guru yang ditakuti oleh semua orang. Tetapi anak anak muridnya tidak ada yang membencinya. Malahan mereka sangat menyayangi gurunya yang satu itu.
"Ngapain kalian ngumpul disini?" Tanya nya tenang.
"Em, eh anu i-itu pak ke-kelas ini ngadain konser dadakan p-pak," jawabnya gugup.
Mendengar itu pak Sukman berusaha mengubah mimik mukanya jadi menyeramkan. Padahal jika tidak di ubah juga sudah menyeramkan.
"Mengapa kalian tidak menyudahi aktivitas mereka dan malah menonton, kalian juga meninggalkan pelajaran kalian dikelas masing-masing," tanya nya sedikit menahan tawanya.
"Engh... saya gak punya nyali ngelawan ketua kelas baru nya pak," jawabnya sangat jujur.
Pak Sukman terdiam sebentar mendengar penuturan anak muridnya.
"Memangnya siapa?"
"Amanda Gardenia pak, si cewek barbar." jawabnya lagi sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
"Kamu cowok apa cewek sih?! Masa iya kamu takut sama cewek. Turun martabat saya sebagai pria sejati tau gak?! Udahlah pakai rok aja kamu kesekolah!"
Mendengar apa yang dikatakan gurunya, siswa tersebut hanya menunduk malu karna ia tengah menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitarnya.
Sedangkan yang lain hanya bisa tertawa kecil mendengar penuturan gurunya yang sangat menohok.
"Ketawa jangan ditahan! Kalo mau ketawa ketawa aja. Ntar malah yang dibawah ketawa duluan!" Sarkasnya.
Mendengar itu seluruh murid yang ada disana langsung tertawa ngakak. Dan langsung terhenti ketika mendapat tatapan elang dari guru yang didepan mereka.
"Minggir!" Suara tegas pak Sukman menambah aura mencekam diantara para murid yang sedang berkerubung itu.
Tegar ngos-ngosan ketika sampai dikelas adiknya diikuti Bryan dan Dylan yang berteriak dibelakangnya.
"Wahh gar gimana tuh pak Sukman udah ada disini lagi. Gawat woi gawat!" Histeris Dylan.
"Iyaa, yang ada adek lo ditelen ama tuh guru killer," ucap Bryan bergidik ngeri.
"Lagian tu bocah nyari masalah aja sih, baru jadi ketua kelas aja udah songong," maki Tegar.
Pak Sukman perlahan membuka pintu kelas yang tidak terkunci, sedangkan Tegar sudah menatap nanar punggung pak Sukman yang perlahan masuk ke kelas adiknya. Ia hanya berdoa semoga adiknya masih hidup nantinya. Yaa, semoga.
Lalu Pak Sukman masuk dan menutup kembali pintunya pelan. Ia mengamati setiap inci dari wajah murid yang ada dikelas ini.
Mereka masih tidak menyadari kehadiran guru yang terkenal killer itu. Hingga suara deheman yang keras menghentikan aktivitas mereka.
"Ekhem!" Suara tegas itu menghentikan aksi mereka semua.
Mereka masih terdiam ditempat memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Hingga suara sang ketua kelas memecah keheningan kelasnya.
"Em... pak maaf kami udah selesai semua ngarjain tugas yang dititipkan di meja piket tadi. maaf pak jangan hukum satu kelas pak, kalau bapak mau kasih hukuman saya aja pak. Saya bertanggung jawab atas semua yang sudah kami lakukan. Maaf pak."
"Em bapak mau saya lari keliling lapangan pak? Oke saya lari sekarang," sambung Manda.
Baru saja ia ingin memegang handel pintu, langsung terhenti oleh suara datar dari pak Sukman.
"Siapa yang suruh kamu lari keliling lapangan?"
"Lah? Trus saya musti ngapain pak?" Tanya Manda dengan raut wajah bingung.
Mendengar anak muridnya bertanya seperti itu Pak Sukman mempunyai ide cemerlang. Ia yang memikirkan itu tersenyum sumringah.
"Jadi kalian mau hukuman?"
"Ya sudah saya minta kalian sekelas konser ditengah lapangan sekarang!" Ucapnya tersenyum manis. Saking manisnya saya jadi minder pak:)
"HAH?!"
Satu kelas menganga tidak percaya apa yang diucapkan gurunya itu.
"Hehh! Tutup mulutnya ntar kemasukan kebo, bisa gawat," ucapnya cekikikan.
"Bapak sehat? Udah makan? Minum? Atau bapak abis kesambet petir kemaren ya? Kok bisa tiba-tiba gini?" Tanya Manda Bertubi-tubi tanpa ampun, tanpa titik, tanpa koma, hanya tanda tanya.
"Nanya tuh satu satu! Kamu wartawan yang menyamar sebagai murid biar bisa mata matain saya kan? Ngaku kamu!" Tanyanya mengintimidasi.
Satu kelas hanya bisa menonton perdebatan yang terjadi antara guru killernya dan ketua kelas barbarnya.
"Sudah sudah jangan banyak bacot! Sekarang kalian konser di tengah lapangan. Kalian tidak lihat diluar semua orang terlalu bersemangat untuk melihat konser tertutup kalian ini. Jadi mending ditengah lapangan semuanya kebagian," ucapnya terlalu santai.
Mereka melihat keluar jendela terlalu banyak anak manusia disana. Mereka merasa aneh padahal suara didalam kelas tidak pantas disebut konser lagi. Sudah seperti suara angsa yang sedang mengejar mangsanya.
"Pak? Bapak serius?!" Tanya Ghifa tak percaya.
"Lah emang nya muka saya keliatan bercanda nya?" Tanya nya balik.
Satu kelas masih tidak percaya atas perkataan gurunya itu. Setahu mereka Pak Sukman ini sangat tidak suka melihat pelanggaran. Dan sekarang malah menyuruh buat konser diluar.
"Saya nyuruh kalian konser diluar karna saya kasian liat anak murid saya yang diluar sepertinya mereka juga ingin ikut konser kalian. Tapi sayang nya kalian mengadakan didalam kelas, jadinya mereka hanya bisa menyaksikan dari luar kelas kalian saja. Sekarang mengerti?!" Sambungnya menjawab kebingungan semua anak muridnya.
"Ohh... begitu ya udah kami mau pak!" Putus sang ketua akhirnya.
Mereka berbondong-bondong menuju ke lapangan. Melihat adiknya keluar kelas. Tegar segera berlari menghampiri adiknya.
"Diapain lo ama pak Sukman, Dek?"
"Disuruh konser tengah lapangan aja bang." Manda meringis.
"Serius?! Kok bisa?" Tanya Tegar Tidak percaya.
"Gatau lagi kemasukan setan baek kali." ucap Manda lalu tertawa ngakak.
Melihat adiknya tertawa terpingkal-pingkal ia tak tahan untuk menjitak kepala adik sinting satu satunya ini.
"PERHATIAN PERHATIAN BUAT ANAK ANAK MURID KU YANG SEDANG BERADA DIMANA PUN ITU UNTUK MENUJU KELAPANGAN KARNA SEBENTAR LAGI KELAS X IPS 1 AKAN MENGADAKAN KONSER DADAKAN. SEKIAN TERIMA GAJI." suara Pak Sukman mengisyaratkan untuk berkumpul di lapangan.
Setelahnya konser dipimpin sang ketua kelas dari X IPS 1 yg bukan lain yaitu Manda.
Setelah konser selesai seluruh penonton bubar ke kelasnya masing-masing.
Sedangkan murid kelas X IPS 1 langsung melangkahkan kakinya ke kantin.
_________________________________________
Makasii dah bacaa🤗
![](https://img.wattpad.com/cover/251443503-288-k306873.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS BOBROK [Tamat]
Novela JuvenilSejauh apapun menyimpan bangkai, pada akhirnya akan tercium juga. "Dia" membuat keadaan sekolah menjadi kacau. Seharusnya sekolah menjadi tempat menuntut ilmu, bukan untuk membuat para muridnya menjadi mayat. . . . RANK: #1 - Teka-teki (16 Mei 202...