Vote sama komennya dongg.
Nanti baca note dibawah yaa, ada sesuatu cmiwiw!
Hippy riiding🔥———
Mulai dari masuk gerbang hingga kakinya mengayun ke koridor Jira tetap menunduk mendengar cacian orang-orang. Ia merasa tidak kuat lagi atas perlakuan semena-mena yang diberikan oleh murid-murid di sekolah ini. Setiap hari ia selalu dikucilkan. Hanya karena berita palsu yang disebarkan oleh guru yang sudah lama dipecat dari sekolah oleh kepala sekolah. Padahal dulunya ia merasa semua orang begitu ramah terhadapnya, ia memiliki banyak teman, bukan hanya dari teman seangkatannya saja, baik kakak kelas, guru-guru, maupun para petugas kebersihan dan penjaga kantin.
Kini semua orang menatapnya seolah dirinya telah berbuat hal yang sangat keji di dunia ini.
Dan sekarang bertambah satu lagi tuduhan untuknya. Kejadian meninggalnya Amel kemarin yang kebetulan berada di samping bilik tempatnya beristirahat kemarin membuat orang-orang mengira jika memang benar Jira lah yang membunuhnya.
Tim detektif juga sudah menyatakan jika pergelangan tangan Amel bukan dirinya sendiri yang menyayat sendiri melainkan disayat. Seharusnya tim detektif sudah mengetahui siapa pelaku aslinya. Sekarang ini sedikit rumit, karena sang pembunuh menggunakan sarung tangan pada saat memegang pisau silet untuk menyayat pergelangan tangan Amel tepatnya pada urat nadi gadis malang itu, sehingga tim detektif sedikit susah untuk menemukan jejak pembunuh tersebut lantaran tidak adanya sidik jari yang sangat penting dalam dunia perdetektifan.
Tuduhan itu semakin kuat kala seorang petugas kebersihan di UKS membersihkan bilik-bilik UKS. Ia menemukan sarung tangan hitam yang sedikit terkena bercakan darah di bagian telunjuk sarung tangan tersebut.
Entah itu benar Jira ataukah Jira yang malang itu sedang dijebak oleh seseorang yang memang memiliki dendam terhadapnya sejak lama. Namun, Jira merasa dia tidak pernah menyakiti hati seseorang. Mungkin saja Jira telah berbuat jahat kepadanya tanpa disadari oleh Jira sendiri.
Sekarang kita hanya bisa mengikuti alur yang sedang dibuat oleh penulis cerita ini.
Jira sedikit terkejut oleh jambakan keras dari belakang membuatnya terduduk secara tidak santai di lantai koridor. Siswi yang sedang piket dipagi itu juga sengaja menumpahkan debu bekas ia menyapu tadi yang sebelumnya ia letakkan ke dalam sekop ke atas rok seragam Jira, sehingga roknya sudah kotor.
Pemandangan itu menjadi acara tontonan bagi murid yang menontonnya. Bukannya menolong mereka malah melemparkan tawa serta merekam kejadian pembullyan itu. Hingga seorang siswa menyelinap masuk ke dalam kerumunan.
Ia sengaja menabrak para murid yang sedang merekam Jira yang sedang terduduk lemah untuk ia sebarkan pada media sosial. Benar-benar bengis bukan?
Ponsel para murid itu terjatuh kelantai hingga layarnya pecah, dan yang pastinya rusak. Kemungkinan besar masih bisa diperbaiki, melihat itu Manda yang memang datang bersamaan dengan Ghifa di parkiran tadi lantas masuk juga ke dalam kerumunan hanya untuk menginjak dan menghancurkan ponsel-ponsel mereka dengan cangkul taman yang ia ambil sebelum berlari ke sini.
Mereka sebernarnya berniat akan mengumpati Manda. Namun, mereka urungkan ketika melihat ketiga laki-laki kelas Dua belas berdiri di belakang Manda dengan menampikkan wajah garang serta tangannya yang sengaja ia masukkan kedalam kantong celana seragamnnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS BOBROK [Tamat]
Teen FictionSejauh apapun menyimpan bangkai, pada akhirnya akan tercium juga. "Dia" membuat keadaan sekolah menjadi kacau. Seharusnya sekolah menjadi tempat menuntut ilmu, bukan untuk membuat para muridnya menjadi mayat. . . . RANK: #1 - Teka-teki (16 Mei 202...