Sebelum baca vote and komen dulu yaa
Happy reading 🥰
_________________________________________Sesampainya dikantin murid satu kelas itu langsung duduk di meja yang ada dikantin.
Netizen : Bukannya tempat duduk biasanya di kursi? Kok jadi dimeja?
Revia : Kelas kita beda dari yang Laen."Man pesenin sono, nurut sama majikan!" Ucap Aryo tak berperi kemanusiaan. Manda yang merasa terhina hanya mengelus dada sabar.
"Mau makan apa?"
"Sate enak tuh," celetuk Dika
"Makanan aja cepet lu, Junaedi!" Ucap Zacky menoyor kepala Dika.
"Woi! Zacky Junaedi nama bokap gue ogeb! Cari mati lo ama gue?!" Teriakan Dinda menggema di ruangan kantin.
"Jangan dehh mending gue adu jotos ama Dika aja deh, kan udah pasti gue yang menang, Kalo sama lo yang ada jadi bonyok gue pulang sekolah." Zacky bergidik ngeri, membayangkan kepalan tangan Dinda nengenai dirinya.
Baru saja Dinda ingin mengeluarkan argumen suara ketua kelas sudah dahulu menghentikan perdebatan tidak berfaedah itu.
"Yaudah makan sate aja biar sekalian pesen satu kelas. Revia ayo temenin gue." Finalnya menarik tangan Revia yang sedang mengupil.
"Mang sate nya dua puluh delapan ya, Mang," ucapnya kepada Mang Pendi.
"Kambing?"
"APA?! MANG PENDI KOK NGIRA SAYA KAMBING? UDAH PAKE SERAGAM GINI DIBILANG KAMBING. MANA ADA KAMBING SEKOLAH!" Ucapnya ngegas.
Sedangkan Revia sudah tertawa terpingkal-pingkal karena olah kepolosan Manda.
"ADUH MAN NGAKAK BANGET SETAN! HAHAHA GAK KUAT ANJIR! TOLONG GUE NGAKAK BANGET." ucapnya masih tertawa.
"Maksud mang Pendi mau sate kambing atau sate apa gitu? Tolol apa polos sih anjir!" Ucap nya gemas setelah berhasil menghentikan tawanya yang suaranya bisa dibilang toa masjid.
"Ohh." ucapnya mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti.
"Ehhh, tunggu lagian ini bukan salah gue sepenuhnya, mang Pendi ngomong nya irit banget. Padahal gak bakal bikin bangkrut warung sate nya juga, kok," ucap Manda protes.
"Yaudah saya salah. Saya cowok kan? Pantes disalahin," ucap Mang Pendi pasrah.
Setelah selesai makan mereka berjalan beriringan ke kelas untuk mengikuti pelajaran kembali.
Tak berselang lama bel pulang sekolah berbunyi. Mereka bergegas membereskan alat tulis nya dan segera keluar dari sekolah menuju tujuan nya masing masing.
"Assalamualaikum."
Gadis itu berjalan memasuki rumah nya yang tampak sepi. Padahal biasanya juga kesepian. Aneh memang.
Mama nya sangat sibuk bekerja, sehingga ia sudah mewajarkan hal tersebut. ART dirumahnya yang biasanya selalu menyambut kepulangan gadis itu, sekarang tidak ada.
Kemana bibi yang sudah ia anggap sebagai ibunya itu. Ia dibuat binggung keadaan, rumah 'pun sunyi.
Tegar yang berjalan dibelakangnya tersenyum penuh arti.
Kemudian ia melangkahkan kaki nya menaiki tangga berjalan ke kamarnya. Sesampainya didepan kamarnya perlahan ia membuka pintu.
Ceklek...
Ia terkejut atas kedatangan orang yang sudah lama tak ia jumpai. Ia menubruk dada bidang dan memeluk erat orang tersebut.
"Ihh kapan sampenya, kok gak ngabarin?" Tanyanya dengan bibir mengerucut.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS BOBROK [Tamat]
Novela JuvenilSejauh apapun menyimpan bangkai, pada akhirnya akan tercium juga. "Dia" membuat keadaan sekolah menjadi kacau. Seharusnya sekolah menjadi tempat menuntut ilmu, bukan untuk membuat para muridnya menjadi mayat. . . . RANK: #1 - Teka-teki (16 Mei 202...