Haihaii
Kasih aku hadiah dongg
Hadiahnya cuma
✨Vote+komen✨
aja kokGa susah kan? Cuma pencet bintang di sudut bawah kiri. Ga bayar juga.
Selamat membaca🐨
~ ~ ~ ~ ~
Entah bagaimana caranya Bryan menyeret Dylan yang tengah asik memakan mie ayam sambil bermain game itu untuk ikut ke mobil mereka. Mobil Dylan? Sudah dibawa kabur oleh Radit.
"Mau kemana sih bang?" Tanya Dylan pada Rahmat yang tengah menyetir. Ia menoleh ke kanan dan kiri, yang kini terlihat olehnya dari sebelah kanan terdapat jurang, sedangkan yang kiri hanya tebing tanah kuning tinggi tak lupa lupa dengan pohon pohon yang tertanam di atasnya.
"Jangan bilang lo mau buang kita kejurang," sambungnya mendapat tampolan kuat dari Bryan yang tengah menahan kepala Manda yang sedang tertidur agar tak terhantuk dijendela mobil.
"Bukan kita," jawab Tegar. Hanya ditanggapi kekehan dari Rahmat.
"Trus?" Dylan masih tak menyerah menuntut jawaban yang jelas.
"Diem Tarzan!" Suara Bryan pelan tetapi menusuk, ia sudah lelah menanggapi bacotan kembaran nya ini. "Ngebacot lagi gue lempar ke jurang beneran lo!" Dan benar saja Dylan langsung kicep.
***
Tak lama setelah itu Manda terbangun dari tidurnya, ia melenguh panjang, membuat Bryan yang ada disamping nya mengacak gemas rambut sang gadis. "Udah puas bobo nya hm?" Tanyanya.
Ia tak menjawab, kebiasaan nya ketika bangun tidur, mengumpulkan nyawa terlebih dahulu baru bisa nyambung apa yang orang tanyakan padanya.
"Kita mau kemana bang?" Tanyanya setelah sadar dan menegakkan duduknya.
"Mau buang Dylan ke jurang," jawab Bryan melirik sekilas kearah Dylan. "Kok diem? Biasanya ngejawab Mulu," goda Bryan.
"Lo yang nyuruh gue diem jamal!"
Bryan ini ternyata punya sifat yang jahil dibalik sifat irit bicaranya. Hanya orang tertentu yang bisa mendapatkan kebawelan nya.
Setelah berhenti tertawa, Manda mendelik tajam ke arah Bryan. Bryan terkekeh, "bercanda cantik kita mau jalan-jalan aja kok," ia tersenyum tulus. Gadis itu hanya mengangguk angguk kan kepalanya tanda mengerti saja.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama kini mereka berlima tengah berada di rumah makan yang ada di Sako, tepatnya dijalan menuju ke Pesisir Selatan, Sumatera barat. Tempat disini lumayan ramai pembeli, dikarenakan layanan nya yang cukup bagus, dan juga masakan khas Padang sangat pas untuk dikatakan nikmat.
"Mau makan apa dek?" Tanya Rahmat.
"Tumben adek-adekan biasanya babi-babi an." Tegar menyuarakan aspirasi masyarakat.
"Yaudah bi mau makan apa?" Sekali lagi Rahmat salah bicara tamat sudah riwayat kalian.
"Mau makan ayam goyeng aja njing." jawabnya santai. Langsung mendapat jitakan pelan dikeningnya dari Bryan.
"Ishh sakit"
"Ga boleh ngomong gitu, dosa!" Peringat Bryan yang sudah seperti ayah yang sedang mengajarkan anaknya attitude yang benar.
"Tuhh dengerin," ledek Rahmat.
"Lo juga bang, ngajarin adeknya bukan yang bener malah yang ngga-ngga," Rahmat menelan saliva nya pelan. Diceramahi yang lebih muda apa rasanya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS BOBROK [Tamat]
Novela JuvenilSejauh apapun menyimpan bangkai, pada akhirnya akan tercium juga. "Dia" membuat keadaan sekolah menjadi kacau. Seharusnya sekolah menjadi tempat menuntut ilmu, bukan untuk membuat para muridnya menjadi mayat. . . . RANK: #1 - Teka-teki (16 Mei 202...