Follow, vote dan komen and share yakk
Selamat membaca ❣️
————
"Anjirr kakinya masih kelipet di kasur dong!"
"Woii ngeri anjir!"
"Kok gini?"
"Ini mah nggak kegantung namanya!"
"Gila cuy merinding gue!"
"Tali buat ngegantungnya aja melar!"
"Dimana-mana tuh kalo yang namanya gantung diri yaa kegantung beneran. Ini kayak nggak niat sama sekali!"
"Emang nggak niat bunuh diri. Niatnya masih kekumpul setengah doang!"
"Kayaknya... Rani dibunuh deh!"
"Gimana sih ini?"
"Otak gue nggak sampe helep!"
Segala bentuk perbacotan mengenai foto Rani membuat Teko ibu Ais jadi lebih ramai. Untungnya mereka sekarang lebih memilih tempat di bagian belakang jadi tak perlu mengganggu pelanggan lain akibat suara riuh dari sekumpulan remaja yang sedang berkumpul.
Perbacotan tadi bisa terjadi karena memang benar ada yang janggal. Hanya Manda yang tidak menyadari. Teman-temannya kompak menoyor keras kepalanya.
"Coba liatin gue, apa yang salah?" Ujar Manda menatap bingung temannya yang sedang menyorotnya tajam.
Refi yang ada di sampingnya menghela napas kasar saat teman-temannya yang lain mengisyaratkan agar dia yang menjelaskan.
"Coba lo perhatiin. HEHH! PERHATIIN FOTONYA BEGO! BUKAN GUE!." Refi berteriak pas di telinga Manda. Saat Manda malah menatap wajahnya. Suara teriakan Refi membuat telinganya seperti pengang.
"Disini." Tunjuk Refi pada foto itu setelah ia zoom agar terlihat lebih jelas.
"Coba lo pikir-pikir. Orang gantung diri, otomatis semua anggota tubuhnya ikutan kegantung, kan? Nah ini beda. Coba lo liat kakinya. Kakinya masih kelipet di atas kasur, talinya juga diiket kayak nggak niat sama sekali. Terus Lo liat lengan kirinya. Itu ada kayak lebam, kayak abis ditonjok gitu lah. Jadi ini mungkin bukan bunuh diri, tapi dibunuh," jelas Refi.
Manda otomatis menggebrak meja membuat Teman-temannya terlonjak kaget. "Woi Rani bukan bunuh diri!" Manda memberi tahu pada teman-temannya.
"Udah dari tadi dodol! Makanya jangan lola!" Hardik Zacky.
"Suka-suka gue lah!" Sewot Manda.
"An—"
"Sorry, gue telat!"
Umpatan Zacky terpotong saat Revia berlari ngos-ngosan turun dari motor. Di belakang sana ada Fauzan yang berjalan santai. Tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana jeans-nya.
Revia duduk di samping Ais yang kursinya masih kosong. Hening. Itu yang terjadi sekarang. Revia dan Fauzan sama-sama menatap sekeliling saat semua teman-temannya menatapnya dengan tatapan menyelidik.
Revia dan Fauzan melempar pandang, kemudian sama-sama menukikkan alis. Sama-sama bingung ternyata.
"Kok diem? Abis ngomongin gue, ya?" Tanya Revia menoel-noel dagu Ais. Langsung ditepis kasar saat itu juga. Revia cengengesan tak jelas.
"Kalian pacaran?" Tanya Refi mewakili keheranan dan pertanyaan semua teman-temannya.
Revia dan Fauzan langsung menggeleng keras. "Nggak, anjir!"
Wajah Manda mendekat pada Revia. "Beneran? Lo lagi pacaran sama Afif loh, Rek."
"Iyaa Manda sayang." Revia mengibaskan rambutnya di depan wajah Ais. Ais terbatuk saat helaian rambut Revia masuk ke mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS BOBROK [Tamat]
Novela JuvenilSejauh apapun menyimpan bangkai, pada akhirnya akan tercium juga. "Dia" membuat keadaan sekolah menjadi kacau. Seharusnya sekolah menjadi tempat menuntut ilmu, bukan untuk membuat para muridnya menjadi mayat. . . . RANK: #1 - Teka-teki (16 Mei 202...