•45•

818 215 138
                                    

Jangan lupa sumbangkan vote dan komennya, ya!
Happy Reading-!!

***

Perlahan, kedua kelopak mata Manda terbuka. Ternyata ia tadi tertidur di bahu seorang pria. Manda menjadi salah tingkah. Tidak tahukah ia saat ini dirinya sedang diculik?

Ia malah mendusel-duselkan kepalanya pada bahu pria itu. Pria itu terperanjat. Ini manusia atau cacing kepanasan?

Manda melenguh panjang. Khasnya ketika bangun tidur.  Ia menggeliatkan tubuhnya dengan kedua tangan ia rentangkan dengan lebar. Tangan kanannya mengenai Refa yang masih tertidur. Namun, saat tangan Manda tidak sengaja menyentuh mulutnya yang sedang sariawan, ia pun terbangun sembari mengaduh kesakitan. Tangan kirinya mengenai hidung mancung pria yang di sebelahnya.

"Geser, ah! Sempit! Badan lo gede banget!" Manda mendorong bahu pria tersebut sampai wajahnya menempel di kaca mobil.

Seketika Manda terbahak. "KOMUK LO, ANJIR! MINTA DITABOK!" Manda sampai terbatuk-batuk. Ia menepuk-nepuk bahu pria tersebut lumayan kencang.

"Minta minum!" Manda berteriak di kupingnya.

"Nggak ada!" bentak pria tersebut. Cewek itu mencebikan bibirnya kesal.

"Nggak modal banget lo pada nyulik anak  orang! Kasih minum, kek, apa, kek!" Manda mendumel-dumel kesal.

"Kek, kak, kek, kak, kek! Lo pikir gue Kakek lo?!" seru pria yang ada di sebelahnya. Ia sangat kesal. Seharusnya ia duduk di belakang. Karena di belakang tidak ada manusia yang rusuh. Keduanya nampak tenang.

Pria yang sedang mengendarai mobil pun dengan terpaksa menyerahkan botol minuman kemasan yang terletak di dalam dasboard mobilnya. Ia menyerahkan kepada pria yang ada di samping Manda.

Seketika mata Manda berbinar. Ia dengan cepat membuka botol tersebut. Namun, saat ia akan mengangkat botol tersebut ke mulutnya, gerakannya terhenti.

Matanya menyipit menatap pria yang sedang mengendarai mobilnya. Yang di tatap demikian malah mengangkat bahunya acuh.

"Ini nggak bekas kalian, kan?! Gue, sih, ogah minum bekas Om-om! Jigongnya mengalir ... sampai jauh!"

Pria yang di sampingnya hanya geleng-geleng kepala. Jika begini ia yang akan takut dengan target bosnya, bukan target bosnya yang takut pada dirinya. Percuma saja ia mempunyai tubuh kekar berotot, jika mengurus masalah bocah seperti ini saja sudah angkat tangan.

"Oke, ya?! Awas kalau nipu! Gue potong lidah kalian!"

Manda mulai meneguk air minum itu sedikit. Ia menyisakan juga untuk partner-nya yang sama-sama korban penculikan.

Manda menyodorkan air tersebut pada Refa. Namun, cewek itu menggeleng. Manda menggeram, ia memaksa agar Refa membuka mulutnya. "Minum aja kali, Ref! Kapan lagi dimanjain waktu diculik?!" Manda menyodorkan kembali air tersebut ke mulut Refa. Dengan terpaksa, cewek itu menerimanya.

Manda menghadap ke belakang, ia geleng-geleng kepala saat melihat Dwi dan Tania yang masih nyaman memejamkan matanya. Satu orang pria juga mengawasi keduanya. Manda acuh saja pada pria tersebut. Ia menganggap jika itu hanya sugardaddy milik keduanya. Pemikiran orang gila!

"Woi! Bangun woi! Dwi! Tan!"

Mereka berdua tak kunjung bangun, membuat Manda gemas sendiri. Manda dengan kasar menjambak rambut keduanya. Berhasil! Kedua cewek tersebut membuka matanya.

Manda menyodorkan air minum tersebut pada pria yang duduk di samping Tania. "Kasih keduanya minum! Awas kalo lo yang minum! Gue penggal pala lo!" Ia mengancam pria tersebut dengan mata melotot.

KELAS BOBROK [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang