Assalamualaikum ❤️
Bismillahirrahmanirrahim
Sebelum baca ada baiknya ✨vote+komen✨
Happy Reading🥰
_________________________________________"Assalamualaikum Manda pulang!" Teriaknya ketika membuka pintu rumah.
"Walaikumssalam, nak, mau makan apa biar bibi siapin," ucapnya lembut.
"Nanti aja bi biar Manda ambil sendiri bibi istirahat aja. Manda mau ganti baju dulu diatas ya, bi," balasnya sopan.
Memang keluarga nya memperlakukan pembantu nya seperti keluarga sendiri, tidak ada yang membedakan bagi mereka semua nya sama.
Manda menaiki tangga sembari bernyanyi kecil. Sesampainya di kamar ia membuang asal tas sekolah nya kesembarang tempat dan langsung merebahkan diri di kasur kesayangannya.
Sadar bahwa ia belum mengganti seragam sekolahnya, ia bergegas ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya itu untuk membersihkan diri.
Sementara itu Refi dan Zacky baru sampai di kediaman keluarga Refi. Langsung saja ia turun dari motor Zacky dan memberikan helm kepada sang pemilik.
"Makasih ya, Ky. Gak mau mampir dulu nih?" Tawarnya berbasa-basi.
"Iya sama-sama Fi. Gak usah deh kapan-kapan aja ini mau jemput mamah dari rumah temennya."
"Btw, boleh minta WhatsApp lo Fi? Sambung Zacky ragu.
"Iya boleh kok, mana handphonenya? Sini."
Zacky mengulurkan Handphone nya ke tangan Refi. langsung saja jari jemari Refi mengetikkan nomor WhatsApp nya di handphone Zacky. Setelah nya ia menyerahkan kembali handphone berlogo Apel itu kepemiliknya.
"Yaudah makasi ya, gue pamit dulu."
"Iya hati-hati." senyumnya tulus.
Zacky hanya mengangguk dan berlalu meninggalkan pekarangan rumah Refi.
Sementara itu Siduo kembar sudah berada didepan rumah Tegar malam-malam begini. Mereka tadi disekolah sempat janjian untuk bermain PS dirumah Tegar.
Mereka memasuki pekarangan rumah yang cukup luas dan berhenti di pintu utama kediaman keluarga itu.
Tok... tok... tok.
"Assalamualaikum, Tegar." salam Bryan sopan.
"Tegar! Keluar woi, ribut kita ayo!" Teriak Dylan tak tahu malu.
"Walaikumssalam, cari siapa ya, den?" Ya yang membuka pintu bi sum.
"Mau cari Tegar tan, mau main sama tegar tadi juga udah janjian kok disekolah," jawab Bryan sopan.
"Jangan panggil 'tan' den panggil bi sum aja. Yaudah masuk dulu bibi mau panggilin Tegar nya."
Sementara itu Tegar turun dari kamarnya berniat ingin mengambil air minum. Ia melihat ada suara diruang tamu. Langsung saja ia menghampiri ruang tamu dan ternyata itu teman-teman nya.
Bi sum yang ingin balik badan terkejut akan kehadiran Tegar yang tiba-tiba dibelakangnya.
"Loh den, padahal baru aja bibi mau manggilin den Tegar ke kamar."
"Hehe yaudah bi, bibi istirahat aja," senyum Tegar
"Mau minum apa den?" Tanya bi Sum
"Gak usah repot-repot bi, ntar kalo mau minum ambil sendiri deh, bibi istirahat aja," tolak Dylan halus.
" Yaudah bibi mau ke kamar dulu ya. Kalo perlu apa-apa panggil aja bibi ya." pamitnya dan dibalas anggukan dari Tegar.
"Yaudah yok langsung ke kamar gue aja," ajak Tegar.
Tegar langsung berjalan menuju kamarnya sedangkan Dylan dan Bryan berjalan mengekor dibelakangnya.
"Ayo Gar, main PS," ajak Dylan.
"Lo gak main, Bry?" Tawar Tegar pada Bryan.
"Lanjut deh gue mau rebahan capek. Kesini aja dipaksa tu setan," kesalnya.
"Yaudah kalian mau minum apa?" Tawar Tegar lagi.
"Sirup aja deh kayanya seger," jawab Dylan meneguk ludahnya.
"Oke. Tutup dulu telinga kalian berdua ya," perintah nya.
"Emang ken---" belum selesai Bryan berbicara telinganya sudah kepanasan duluan.
"MANDA!! BIKININ GUE SIRUP TIGA. GAK PAKE LAMA!" Teriaknya.
"Buset itu mulut apa toa," kesal Dylan.
"Ya maaf, mager gue jalan ke kamar nya," cengirnya.
Sedangkan Manda sedang asik mendengar lagu menggunakan earphone tidak mendengar sama sekali teriakan abangnya itu.
"Kaya nya ga kedengeran deh, Gar" sahut Bryan
"Yaudah kan lo ga ngapa-ngapain boleh dong ya panggilan tu bocil," cengirnya
"Kamarnya dimana?"
"Di samping kanan jangan kiri," sahutnya tanpa menoleh, pandangan nya tetap terpaku pada PS didepannya.
Tanpa menjawab lagi langsung saja ia keluar kamar Tegar dan mencari kamar Manda.
Tak lama ia menemukan pintu kamar yang bertuliskan HARTA TAHTA MANDA.
Ia yakin pasti itu kamar yang dimaksud Tegar. Langsung saja ia mengetuk pintu itu pelan. Beberapa kali tidak ada sahutan, ia mencoba mendorong gagang pintunya dan ternyata tidak dikunci sama sekali.
Manda yang sedang berjoget ria terkejut dengan kedatangan Bryan tanpa ia ketahui.
"ASTAGHFIRULLAH HALAZIM SETAN!! HUAA! ABANG ADA SETAN. SETANNYA COGAN! ABANG TOLONGIN HUAA!" histeris Manda. Tegar dan Dylan tidak terusik sama sekali dan masih berlanjut bermain gamenya.
Sedangkan Bryan merasa kebingungan sendiri melihat Manda teriak-teriak.
"Eh Man bukan setan, gue Bryan sadar" ucap nya berjalan mendekat kearah Manda.
"Ih ngapain ihh jangan Deket-deket, huaaa Mama Abang!" jeritnya semakin memekakkan telinga.
Bryan yang gelagapan langsung menarik Manda membawanya kedekapan nya sembari mengelus rambutnya lembut.
"Udah ya gak ada setan ini gue Bryan. Maafin gue ngagetin lo." bujuknya menangkup kan pipi chubby Manda ditelapak tangannya.
Manda hanya mengangguk.
Bryan baru teringat tujuan nya datang kesini "Man tadi Tegar nyuruh gue kesini buat nyampein pesannya nyuruh Lo buatin sirup tiga mau kan bikinin?"
"Tapi bole temenin kebawah gak? Soalnya bibi pasti udah tidur, takut ntar ada setan lagi," ucapnya bergidik ngeri
"Yaudah ayo."
Setelah membuatkan minuman Manda kembali ke kamarnya.
Sementara dikamar sampingnya seorang lelaki yang sedang berbaring di kasur kamar Tegar itu hanya melamun diiringi senyum yang jelas terukir diwajahnya.
_________________________________________
Makasi udah baca❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS BOBROK [Tamat]
Novela JuvenilSejauh apapun menyimpan bangkai, pada akhirnya akan tercium juga. "Dia" membuat keadaan sekolah menjadi kacau. Seharusnya sekolah menjadi tempat menuntut ilmu, bukan untuk membuat para muridnya menjadi mayat. . . . RANK: #1 - Teka-teki (16 Mei 202...