Chapter 1

3.2K 170 36
                                    

.

Sinar matahari mencuri-curi masuk disela-sela gorden kaca kamar, membuat seseorang yang lagi diulit mimpi menggeliat kecil. Mencoba abai akan presensi cahaya mengenai wajah namun bau perfum yang menyengat dan begitu dikenali menyeruak disekitar indera perciuman.

Memaksa mata terbuka dan menoleh ke belakang dan menangkap sosok manusia yang lagi benahi penampilan di cermin. Seketika tubuhnya bangun setengah bersandar pada kepala ranjang sambil membenarkan jubah mandi yang talinya sudah terlepas lalu mengikat kembali dengan rapi  menutup tubuh telanjangnya.

"Kamu udah mau pergi?" Suara serak khas bangun pagi itu mampu membuat pria tinggi semampai dengan pundak lebar dan memiliki kulit putih pucat itu menoleh.

Seketika wajah tampan beralis tebal itu menarik senyum hangat. 

"Iya, aku ganggu, ya? Maaf, kamu lanjut tidur aja. Aku bentar lagi juga mau pergi."

"Kenapa gak bangunin aku? 'Kan aku bisa nyiapin apa-apa yang perlu."

"Gak ada yang mau disiapin. Tadi malam 'kan aku udah ngurus pakaian mau dibawa, lagi pula cuma dua malam." Sunghoon berjalan mendekat pada sisi ranjang menatap wajah kesayangannya.

"Dan soal sarapan, gak usah khawatir nanti dijalan aku bakal mampir di kafe dulu." Tangan runcingnya menyapu surai berantakan milik Jaeyoon.

Senyum menggemaskan terpatri di raut wajah manis Jaeyoon yang baru bangun tidur, lalu menoleh pada jam weker di sisi ranjang menunjukkan pukul lapan pagi.

"Kamu udah mau telat lho."

Sunghoon menggumam paham dan bergerak tidak jauh dari ranjang menggapai tas selempang berukuran sederhana yang diisi beberapa helai setelan miliknya. Lalu berjalan kembali mendekati Jaeyoon.

"Kamu kalau ada apa-apa langsung telepon aku. Jangan begadang, harus istirahat yang banyak, kebelakangan ini energi kamu udah kamu pakai ekstra lho, buat novel kamu yang baru rilis. Jadi istirahat puas-puas, oke?"

Mengangguk mengerti saja dan  tersenyum penuh arti dalam hati Jaeyoon membatin. "Tadi malam energi aku juga habis, sampai pegal-pegal ini badan."

Sejenak tubuh Sunghoon sedikit membungkuk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Jaeyoon, melihat lebih dekat wajah bangun tidur kekasih hati yang begitu lucu.

Tanpa sedar tangannya mencubit pelan pipi yang sedikit berisi itu, gemas.

"Kamu ingatkan apa yang aku omongin tadi malam? Begitu semua kerjaan aku selesai kita bakalan liburan, sekalian rayain rilisnya novel best seller by Jake Sim."

Sunghoon sedikit tersenyum menggoda sembari mengedipkan matanya. Memasang wajah bangga.

Jaeyoon terkekeh lucu, menangkupkan wajah Sunghoon dengan kedua tangannya membuat bibir Sunghoon sedikit maju. "Iya... arsitek Park Sunghoon, ditunggu janjinya, makanya selama pergi kerja itu hati-hati, bukan buat kamu... tapi buat aku, ngerti?"

Mengangguk paham, tangan Sunghoon menggapai kedua tangan Jaeyoon dari wajahnya lalu digenggam erat dan dikecup dua kali penuh sayang.

"Ngerti sayangku... kamu juga harus  jaga diri, buat kamu buat aku. Supaya nanti kita bisa habisin banyak waktu berdua. Hanya berdua." Tatapan Sunghoon berubah menghangat, binar matanya memancarkan ketulusan dengan senyuman menenangkan menghiasi wajah tampannya.

Jaeyoon balas tersenyum sama, cukup lama dalam keadaan saling memandang satu sama lain yang sedetiknya di pecahkan oleh Jaeyoon mengecup hidung bengir milik Sunghoon.

AFTERMOST || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang