.Kala ini di ruang meeting terlihat fokus orang-orang berbincang di ruangan tertutup di perusahaan archicture. Sunghoon maupun Jiyeon tampak begitu serius berbicara dengan belasan arsitek di perusahaan mereka ini.
Membicarakan progress dalam tahun paruh kedua dan tentang proyek yang sedang dijalani serta hasil-hasil dari proyek turut di bincangkan. Tidak lupa juga tentang proyek ke depannya.
"Jadi, beberapa dari kalian udah ngurus proyek baru?"
Sebagian yang ada di ruangan itu mengangguk menjawab pertanyaan Sunghoon yang duduk di kepala meja bersampingan dengan Jiyeon.
"Oke, untuk proyek Tuan Cho di Ilsan aku butuh satu dari kalian," Iris Sunghoon mengitari wajah-wajah arsitek sebelum jatuh pada Jungwon.
"Jungwon," panggilnya hingga kepala Jungwon menoleh pada Sunghoon.
"Kamu bantu aku urus----"
"Bentar," potong Jiyeon sedikit mengangkat tangannya. "Jungwon kamu udah baca proposal di kasih asisten aku?"
Mengerut dahi mengingat sesaat sebelum Jungwon menggeleng. "Belum."
"Itu proyek di Daejeon aku mau kamu yang tangani." Ujarnya masih dengan wajah datar sedari tadi namun kini ada pias dingin tak bersahabat.
Sunghoon melirik Jiyeon di sebelahnya. "Tapi aku----"
"Ada Hyejin, Sunghoon." Sekali lagi Jiyeon memotong berserta tatapan tertuju pada wanita di depan Jungwon. "Hyejin kamu bakal bantu Sunghoon."
Atmosfer terasa menegang oleh dinginnya suara Jiyeon ditambah perbicaraan terjadi saat ini memberi kesan kecanggungan.
Kendati begitu Sunghoon meneruskan berbincangan tidak ingin dipanjangkan melihat geliat tak suka Jiyeon yang sudah pasti diketahui sebabnya.
Ke belakangan ini bisa dibilang beberapa orang-orang yang berada di perusahaan ini menyadari sikap dingin tak bersahabat Jiyeon jika berada di sekitar Sunghoon maupun Jungwon.
Sudah terbiasa dengan perilaku Jiyeon yang datar tak ramah dan tegas tapi semenjak beberapa minggu ini terlihat seperti ada perselisihan paham atau mungkin pergaduhan hingga terlihat Jiyeon tak suka jika ada di antara Sunghoon dan Jungwon.
Tentu beberapa dari mereka sadar, kadang tak jarang memberi tatapan penasaran dan bingung melihat itu.
Tanpa sadar meeting selesai orang-orang mula berlalu keluar setelah memberi kata-kata dan sopan berpamitan.
Begitu juga dengan Jiyeon ikut berlalu keluar menyusul yang lain sampai Jungwon melihat kepergian wanita itu menggeram kesal dalam diam.
Jungwon tidak bodoh menyadari tingkah laku Jiyeon yang menyatakan seolah tak suka dengannya. Sejak kepulangan di Gwangju waktu itu sampai hari di mana dirinya ke ruangan Sunghoon untuk pergi memantau proyek yang ternyata ada Jiyeon di ruangan lalu di sana Sunghoon menjelaskan jika Jiyeon mengetahui hubungan mereka.
Tidak permasalahkan selama Jiyeon tak masuk campur tapi perilaku wanita itu mengundang orang-orang di kantor ini menatap Jungwon seakan ada masalah dengan bos mereka.
Sedikit sebanyak ini juga mengganggu Jungwon namun mencoba untuk tidak mempedulikan selagi tidak ada yang meneror bertanya sampai mendesak.
Sebelum kaki Jungwon ikut melangkah keluar sempat lagi matanya bertembung dengan Sunghoon yang tersenyum menyiratkan untuk memaklumi sikap Jiyeon beberapa waktu tadi.
Pun begitu hanya balas tersenyum kecil dan berlalu dari sana, Jungwon berjalan ke arah pantri ingin membuat sesuatu yang bisa membuatnya reda dari kekesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTERMOST || sungjake
Fanfiction- kedukaan dan kebahagian silih berganti, terus berulang bagai kaset tak pernah luput - Jaeyoon sedari kecil mengenal bahagia hanya sebentar karena lebih banyak duka mendera hingga membawa kepada trauma. meniti kehidupan berbekal keyakinan jika baha...