.Sunghoon yang baru memasuki lift dari basement apartment itu memijat pelipisnya dengan satu tangan lagi memegang ponsel yang baru saja bertelepon dengan Jaeyoon.
Saat ini dirinya menuju lantai apartment dihuni Jungwon setelah kepulangannya dari Ilsan sebentar tadi.
Perjalanan yang memakan empat jam di mana dari subuh hari lagi Sunghoon sudah berkendara dari Seoul ke Ilsan dan balik juga di hari yang sama.
Jam sudah menunjuk sepuluh malam dan memberi kabar pada Jaeyoon jika dirinya akan pulang lambat karena macet namun sebenarnya sudah tiba dan memilih ke rumah Jungwon dulu.
Bukan tanpa alasan, beberapa hari ini mereka sibuk dengan proyek masing-maisng dan waktu bertemu terbatas tidak seperti Jaeyoon pergi atau pulang tetap di rumah yang sama.
Sedangkan dengan Jungwon harus curi-curi waktu untuk bertemu. Bahkan walau sekadar meluangkan waktu bersama cukup sulit didapatkan.
Bunyi lift yang menandakan lantai dituju tiba menyentak Sunghoon yang langsung melangkah keluar dan berjalan menuju apartment Jungwon.
Dengan mudah jarinya menekan digit sandi dan masuk bersama wajah lelah namun dihiasi senyuman melihat Jungwon di ruang tamu menunggunya.
"Maaf, buat kamu berjaga." Lantas berujar bersalah Sunghoon, membuat Jungwon harus menunggu dirinya padahal pria itu juga sama penatnya.
"Gak apa-apa," cepat membalas Jungwon dan membuka lebar tangannya menyambut Sunghoon yang terus memeluknya di sofa. "Cuma kek gini doang waktu kita ketemu." Gumamnya sambil menghirup bau Sunghoon. "Kangen."
Balas mengecup Sunghoon berikan di pipi Jungwon. "Aku juga kangen." Mengusap surai Jungwon. "Kamu gimana? Oke?"
Mengangguk Jungwon dengan menyamankan dirinya di rengkuhan Sunghoon. "Oke, tapi capek." Ujarnya.
Tersenyum gemas Sunghoon melihat Jungwon cemberut. "Mau gimana? Namanya juga kerja pasti capek."
Makin maju bibir Jungwon tak bisa menyangkal yang detik kemudian bibir Sunghoon mengecup laju bibirnya. "Ihh, cium-cium." Deliknya namun tak dinafikan dirinya tersenyum senang.
Semakin menenggelam diri Jungwon di dalam dakapan Sunghoon hingga kepalanya menyandar nyaman di dada bidang itu. "Bisa gak kita pelukan gini semalaman, kamu nginap gitu."
Walaupun tahu itu tak akan terjadi tapi tidak salah Jungwon berharap. Karena sepanjang menjalin hubungan Sunghoon belum pernah menginap, sekadar sampai larut malam saja karena mau seperti apapun itu Sunghoon akan pastikan kembali pulang ke Jaeyoon.
Satu-satunya mereka bisa semalaman bersama, tidur di ranjang yang sama cuma di luar kota saat mereka mengerjakan proyek yang butuh menginap beberapa hari.
Kini raut Sunghoon memeta tak enak. "Kamu tahu kan? Aku gak bisa."
Mendesis saja Jungwon, makin mengeratkan pelukan di tubuh Sunghoon. "Iya, aku ngerti." Putusnya.
Mengundang perasaan bersalah Sunghoon yang tidak bisa melakukan apa-apa. Pun begitu melabuhkan kecupan berkali-kali di surai Jungwon.
"Nanti kalau kerja kita udah gak sesibuk sekarang, mungkin nanti kita curi waktu gitu, minimal satu hari bisa habisin waktu bareng, kamu mau?"
Tersenyum tipis Jungwon dan mendongak menatap Sunghoon. "Emang bisa?"
Mengerjap kaku Sunghoon. "Iya.. kita cari-cari waktu yang pas."
Mendengus kecil Jungwon, dari bicara Sunghoon saja terlihat tak pasti. Karena mereka sama-sama tahu entah kapan bisa meluangkan waktu dengan bebas tanpa harus bersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTERMOST || sungjake
Fiksi Penggemar- kedukaan dan kebahagian silih berganti, terus berulang bagai kaset tak pernah luput - Jaeyoon sedari kecil mengenal bahagia hanya sebentar karena lebih banyak duka mendera hingga membawa kepada trauma. meniti kehidupan berbekal keyakinan jika baha...