Chapter 14

843 95 35
                                    

.

Pagi itu di rumah di tempati Sunghoon maupun Jaeyoon terlihat sedikit ribut oleh kepanikan diburu waktu.

Kedua-duanya terlihat buru-buru dalam bersiap untuk memulai hari.

Jaeyoon yang masih mengenakan piyama sibuk berada di dapur menyiapkan roti tawar yang diisi beberapa daging sosej dan telur.

Sementara sosok Sunghoon sibuk mengenakan pakaian dengan cepat lalu menyisir rambut agar terlihat rapi.

Beberapa menit lalu mereka berdua baru saja bangun jika bukan karena Jaeyoon yang beruntung terbangun duluan namun sudah terlihat jam mendekat pukul lapan pagi.

Maka tidak pikir panjang Sunghoon langsung saja mencuci muka dan menyikat gigi tanpa harus mandi.

Alasan terbesar mereka berdua lambat bangun karena tadi malam Sunghoon tiba ketika jam sudah bertukar hari tepatnya jam dua belas dini hari. Dan ternyata Jaeyoon masih belum tidur menunggu Sunghoon pulang.

Berakhir keduanya tidur lewat, mungkin jam satu pagi apalagi menunggu Sunghoon mandi terlebih dulu dan Jaeyoon tetap setia menunggu untuk tidur bersama.

"Sayang tolongin." Sunghoon meluru ke arah Jaeyoon bersama kedua tangannya sibuk mengancingkan lengan kemeja bersama dasi tergantung di leher.

Tersenyum geli Jaeyoon sembari terkekeh lucu, berdiri di depan Sunghoon meraih dasi lalu dipasangkan.

"Untung banget kamu ke bangun, coba kalau enggak? Bakal bablas." Gumam Sunghoon menatap Jaeyoon setelah memastikan kancing lengan terpasang rapi. "Gimana rambut aku, oke?"

Mengangguk Jaeyoon. "Oke, ganteng."

Lantas bibir Sunghoon mencuri kecupan di bibir Jaeyoon mengundang si pacar memukul pundak saat dirinya masih sibuk memakaikan dasi.

"Bakal ngebut aku ini."

Celetuk Sunghoon itu membuat Jaeyoon memberi tatapan tajam. "Gak ada, ya! Jangan coba-coba." Ancamnya.

Menyengir Sunghoon. "Gak, kok."

Lalu tangan Jaeyoon mengusap kemeja di bagian pundak setelah selesai memasangkan dasi di leher Sunghoon.

"Kamu tahu kan? Rules di rumah ini apa?" Bertanya sembari Jaeyoon berjalan menghampiri nampan yang ia sediakan dengan roti serta kopi hangat.

"Gak boleh keluar dari rumah tanpa mengisi perut apalagi di waktu pagi."

"That's right!" Disahut semangat Jaeyoon membawa nampan itu kepada Sunghoon. "Makan dulu."

Tanpa protes cepat Sunghoon mengunyah roti meskipun agak terburu-buru begitu juga meminum kopi beruntung kopinya tidak terlalu panas sekadar hangat yang masih bisa di teguk dalam sekali telan.

"Kalau emang udah telat bawa aja ini."

Tanpa pikir panjang cepat Sunghoon meneguk kopi dan sisa satu roti itu di ambil. "Oke, aku bawa ini." Lantas berjalan menuju pintu utama, ponsel sudah di simpan di kantong celana saat hendak keluar dari kamar tadi.

Di belakang Jaeyoon mengekor langkah Sunghoon bahkan setelah sang kekasih mengambil kunci mobil dan memakai sepatu Jaeyoon setia mengamati.

"Aku pergi dulu dan semangat buat fan meeting kamu hari ini." Mendekatkan diri memberi kecupan di bibir serta dahi baru Sunghoon beranjak pergi sambil kembali mengunyah roti di tangannya. Sempat lagi menoleh sebelum menghilang di balik lift.

Senyum yang terpatri tanpa lengkang itu perlahan memudar bersama tatapan sendu menutup pintu apartment.

Jaeyoon menghela nafas, mencoba menghilangkan pikiran yang membawa dadanya kembali nyeri.

AFTERMOST || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang