Chapter 16

936 101 44
                                    


.

Ujung minggu telah tiba, hari yang sering ditunggu-tunggu oleh sebagian manusia terutama para anak sekolah.

Tidak lari juga dari sebagian orang telah berkerja yang punya waktu berlibur cuma di hari pekan.

Seperti halnya dengan Sunghoon menyukai hari libur. Selain bisa mengistirahatkan diri lebih banyak namun masa bersama orang tersayang adalah hal yang paling ditunggu.

Pemandangan paginya akan terlihat berwarna melihat Jaeyoon sibuk di dapur melakukan kegiatan pagi yang tidak pernah bosan dipandang.

Kini setelah selesai sarapan dan Sunghoon juga sudah bersiap cuma mengenakam kaos polos warna hitam dan celana jeans.

Semantara sosok Jaeyoon masih sibuk di dapur membuat kue dari sehabis makan pagi lagi.

Karena masing-masing dari mereka berdua ada kegiatan tersendiri ingin dilakukan di ujung minggu ini.

Sunghoon akan berkunjung ke rumah orang tuanya manakala Jaeyoon sudah mengatur janji ketemuan bersama Jungwon dari berapa hari lalu lagi.

Padahal niat Sunghoon sudah mantap ingin seharian dihabiskan bersama Jaeyoon tapi pacarnya itu sudah ada janji dan kebetulan juga orang tuanya atau lebih tepat si ibu menelepon meminta didatangi.

Meski calon menantu kesayangan tidak bisa ikut serta tapi Jaeyoon berjanji akan membuat sesuatu untuk dibagi.

Maka di sinilah Jaeyoon dari pagi lagi sibuk membuat kue sekaligus buat dinikmati bersama Jungwon saat bertemu dan luang waktu di pantai nanti.

Iya, pantai jadi tujuan, pantai yang sangat sinonim dengan diri Jaeyoon.

Pantai adalah rumah kedua bagi Jaeyoon, orang-orang yang mengenal dekat pasti sudah hapal di luar kepala.

Pantainya juga bukan di berbagai tempat, cuma di satu tempat yang sudah lama menjadi tempat Jaeyoon menghabiskan masa selain di rumah.

"Ini yang kamu bawa, oke." Jaeyoon menyodorkan paper bag yang sudah dimasukkan dengan tupperware berisi kue yang dibikinnya.

Sunghoon yang sudah siap pergi itu mengangguk saja mengambil alih kantong itu. "Kamu juga perginya kapan?"

"Sekarang, setelah aku beres-beres dulu. Baru aku keluar mungkin sekitar pukul sepuluh." Menjawab sembari mereka berjalan menuju pintu utama.

"Kamu jalannya hati-hati dan sampaikan salam aku buat Mama sama Papa."

Sekali lagi angguk kepala Sunghoon seraya memakai sepatunya. "Kamu juga hati-hati dan have fun bareng Jungwon."

"Oke!" Balas tersenyum bersama tangan Jaeyoon melambai saat Sunghoon mulai beranjak menjauh setelah memberi kecupan sekilas di pelipisnya.

"Hati-hati, ya!"

Menoleh kepala Sunghoon mendengar Jaeyoon sempat-sempatnya lagi menjerit bersama senyum lebar menghantar kepergiannya yang berada di lift.

Ketika pintu lift tertutup penuh senyum Sunghoon masih memeta mengingat raut wajah Jaeyoon yang selalu membawa kenyamaan di dalam dirinya.

Padahal keadaan Jaeyoon tadi sedikit berantakan dan berpeluh karena sibuk mengelola kue yang cukup menguras tenaga tapi di pandangannya itu masih terlihat cantik karena senyum Jaeyoon tak pernah pudar ketika bertatap.

Atau mungkin dalam kondisi apapun bibir Jaeyoon tak pernah lengkang dari tersenyum mungkin cuma sewaktu lagi fokus pada sesuatu maka cuma wajah datar tanpa ekspresi, pun begitu di mata Sunghoon itu masih terlihat menarik.

AFTERMOST || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang