Chapter 21

886 98 100
                                    

.

Seperti yang sudah direncanakan minggu lalu jika pekan nanti sudah mengunci jadwal sehari buat ulang tahun pernikahan orang tua Sunghoon.

Seawal jam lapan pagi lagi Sunghoon dan Jaeyoon sudah tiba di rumah berlantai dua di tempati keluarga Park.

Terlihat sibuk orang-orang di dalam rumah memberesi ataupun menghiasi dan di ruang dapur paling tersibuk.

Tentu kedatangan mereka itu disambut heboh oleh orang yang paling berkuasa di rumah, Nyonya Park.

Tiada habis-habisnya memeluk dan mencium pipi maupun kepala Jaeyoon.

Nampak senang melihat kehadiran Jaeyoon apalagi kini dua orang itu telah sibuk di dapur mula membuat beberapa kue untuk menjamu tetamu.

Beruntung makanan inti menggunakan ketering selain dari itu semua buatan si tuan rumah dibantu Jaeyoon tentunya.

Sedangkan anak sematang wayang dan si ayah membantu beberapa asisten yang mengatur ruang tengah agar terlihat lebih luas serta dihiasi cantik.

Kini tangan Jaeyoon yang memegang ponsel di letak kembali ke saku celana karena baru saja bertelepon dengan Jungwon mengabari kedatangan yang dalam perjalanan ke mari.

"Emang, gak nyusahin teman kamu kah?" Sang ibu bertanya sungkan, saat mengetahui akan datang teman Jaeyoon yang akan membantu mereka.

Meskipun tak asing dengan sosok Jungwon, teman Jaeyoon sekaligus arsitek di perusahaan Sunghoon.

"Enggak kok, Ma." Memberi senyum Jaeyoon. "Dianya juga gak ada kegiatan, jadinya kemarin aku minta tolong, dia mau. Gak repot kok." Lanjutnya, tidak ingin si ibu merasa menyusahkan.

Tidak jauh dari dapur Sunghoon yang mendengar itu sambil memainkan ponsel berbalas pesan dengan Jungwon.

Memberi kata-kata menyakin untuk tetap bertingkah biasa saja karena Jungwon mengirim pesan jika dirinya ragu dan takut untuk datang.

Setelah memasukan ponsel di celana, Sunghoon kembali ke ruang tengah melanjutkan kerjanya. Memandangkan waktu juga sudah menginjak sembilan pagi dan beberapa jam lagi acara akan di mulai. Tepatnya jam siang nanti.

Bunyi bel terdengar menghentikan Sunghoon dari tugas berberes yang berselang detik Jaeyoon berlari kecil menuju pintu utama dan si ibu berjalan menyusul di belakang.

"Halo!" Membungkuk sopan Jungwon saat pintu terbuka menampilkan Jaeyoon dan ibu Sunghoon menyambutnya.

"Halo juga." Ramah sang ibu sambil menyuruh masuk. "Maaf, ya. Sampai kamu datang bantuin kita." Sambungnya masih merasa sungkan.

"Eh, gak apa-apa Tante," senyum Jungwon diulas lebar. "Lagian aku juga gak ngapa-ngapain."

Jaeyoon di samping Jungwon merangkul pundak temannya itu. "Ma, dia ini rajin. Makanya kalau bantu-bantu gini panggil dia aja." Selorohnya.

Mengundang tawa si ibu dan Jungwon, sembari kaki mereka berjalan ke arah dapur, kembali melanjutkan membuat kue yang kini dibantu Jungwon.

Sementara sosok anak dari tadi melihat dari jauh bersama senyum yang tak dapat ditahan melihat interaksi Jungwon dan ibunya.

Apalagi Jaeyoon yang mencoba mencairkan suasana agar terlihat dekat dan bisa mengobrol santai.

Makin-makin senang Sunghoon melihat semua itu. Kegiatan ketiganya yang sibuk di dapur sambil saling melempar canda kelihatan seru.

"Wah, ternyata kamu juga nampak ahli di dapur, ya."

Tersipu malu Jungwon. "Enggak juga sih, aku aja baru setahun ini belajar Tante." Balasnya lalu melirik temannya. "Aku belajar banyak dari Jaeyoon."

AFTERMOST || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang