.Terkadang dalam mencari kebahagian ada kesedihan menjadi bayaran. Ketawa dibayar tangis, senang dibayar susah dan keceriaan dibayar kesuraman.
Hidup itu pasang surut, naik turun bagai roller coaster, ada tingkat tertinggi dan terendah.
Begitulah hidup.
Kadangkala di setiap perjalanan hidup yang dihadapi memberi banyak pengajaran dan pengalaman.
Salah satunya adalah memberi ruang kenangan disetiap hela nafas. Ketika mencipta ruang untuk mengeksplorasi.
Tidak peduli di mana destinasinya yang penting kenangan dan momen dicipta mampu memberi kenangan tak terlupa.
Kenangan yang akan selalu diingat dijadikan sebuah momen penuh haru dan nostalgia di waktu ke depannya.
Seperti itulah Switzerland tepatnya di kota Saint Moritz yang telah memberi kenyamaan indah yang akan dikenang.
Tiap detik dan tempat maupun makanan yang menemani selama empat hari ini akan diingat sampai kapanpun. Di setiap pelosok yang menjadi tempat berpijak serta mata yang menjamu semua itu di simpan dalam memori.
Rasa berat untuk meninggalkan tempat yang sungguh memberi kenyamaan penuh keindahan, semua tentang liburan kali ini diselimuti kebahagiaan.
Dalam hati merapal kata-kata bahwa akan datang berkunjung lagi di kemudian hari meski di bibir sudah terucap jika nanti alan datang berkunjung lagi atau mungkin tepatnya di masa tua seperti dijanjikan bahwa akan memilih tinggal di sini.
Entah itu cuma sekadar bicara dengan janji tanpa arti. Tapi yang pasti dalam hati berharap semoga terwujud.
Kini setelah menempuh perjalanan cukup panjang seperti ketika datang berlibur saat ini Sunghoon dan Jaeyoon telah tiba di Korea.
Orang tua Sunghoon yang datang menjemput di bandara menyambut mereka penuh rindu di waktu siang hari kala itu.
Lalu temu kangen itu berlanjut di apartment milik mereka sekalian menceritakan kegiatan selama liburan serta tidak lupa buah tangan turut di bagi sebagai tanda kenangan.
Cukup lama juga mereka berbual hingga sore hari menjelma dan orang tua Sunghoon berpamitan.
Kini berganti Sunghoon dan Jaeyoon mengemasi barang-barang yang mereka bawa dari sana untuk dibereskan.
Karena tadi setelah tiba Jaeyoon bertelepon dengan Jungwon mengabari kedatangan mereka dan membuat rencana untuk sekalian saja pulang dari kerja langsung datang ke rumah karena ingin berbagi cenderamata. Turut serta Sunoo juga yang tidak kalah heboh menginterupsi saat ponsel masih bersambung dan memberi canda tawa bahwa ingin oleh-oleh disahuti Jaeyoon dengan ketawa diselangi mempelawa untuk turut bersama Jungwon datang ke rumah.
Maka karena sudah dipastikan dua tetamu itu akan datang setelah pulang dari kerja Jaeyoon menyiapkan apa yang patut terlebih dahulu sementara Sunghoon memberesi sisanya.
"Yang ini? Ditinggalkan di sini aja?" Sunghoon menunjuk beberapa paper bag di sudut sofa di mana terletak banyaknya beberapa kantong belanja.
"Iya, tinggalin aja di situ." Berada di kitchen bar Jaeyoon menyahut. "Yang lain-lain itu bawa di kamar, nampak berantakan ruang tamunya." Melanjut memberi arahan yang dituruti saja oleh Sunghoon.
Barang yang mereka bawa cukup banyak belum lagi beberapa koper yang berisi barang-barang di beli serta kantong belanja yang sama banyaknya maka terlihat sedikit ramai ruang tengah di apartment itu.
Sembari mengawasi Sunghoon dari ekor mata Jaeyoon yang masih berada di kitchen bar sedang sibuk menyiapkan minuman serta memotong kue yang di beli di Switzerland.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTERMOST || sungjake
Hayran Kurgu- kedukaan dan kebahagian silih berganti, terus berulang bagai kaset tak pernah luput - Jaeyoon sedari kecil mengenal bahagia hanya sebentar karena lebih banyak duka mendera hingga membawa kepada trauma. meniti kehidupan berbekal keyakinan jika baha...