Part 27

6 3 1
                                    

Pulang sekolah ia tak langsung pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pulang sekolah ia tak langsung pulang. Beruntung cuaca hari ini bagus. Hujan tidak turun. Veyara berhenti di sebuah taman tak jauh dari area sekolah. Gadis itu duduk di salah satu bangku taman itu.

Ia menghirup udara segar setelah akhirnya bisa bebas dari pandangan Zafran.

Saat itu setelah bel pulang berbunyi Veyara langsung berlari keluar sebelum seseorang menghentikannya. Veyara bahkan tak sempat berpikir akan kemana. Intinya ia harus segera pergi agar tidak bertemu dengan laki-laki itu.

Veyara mengayunkan kakinya lalu menatap ke bawah. Ia mengembuskan napas lega.

Beberapa hari ini memang menjadi hari yang berat baginya. Terlebih dengan Zafran yang hampir setiap saat ada di depan matanya. Itu membuatnya semakin lelah. Lelah berpikir, dan sulit bernapas.

Jika saja percakapan di rooftop adalah mimpi, tidak terjadi. Mungkin saat ini ia sudah duduk di mobil bersama Zafran. Karena percakapan panjang itulah yang membuatnya menghindar dari laki-laki itu.

Sebenarnya bukan hanya itu. Veyara hanya takut tidak bisa menjawab pertanyaan Zafran yang tidak masuk akal, baginya. Takut menyinggung.

Mengingat percakapan di rooftop tadi membuatnya kembali berpikir keras. Tak henti-hentinya ia memikirkan kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut Zafran.

***

"Zafran, gue perlu bicara sama lo."

Laki-laki menaikkan alisnya. "Silahkan."

Dari wajah yang tenang menjadi terkejut karena Veyara menariknya tiba-tiba. Baru kali ini ia merasakan rasanya di tarik paksa oleh Veyara. Entah sudah ke berapa ia tak sadar. Namun, kali ini ia benar-benar merasakannya dengan jelas. Lalu diterjemahkan oleh perasaannya. Benar, menggunakan perasaan.

Veyara membawanya ke rooftop.

"Lo gak perlu segala bayar uang basket gue, Fran! Gua bisa bayar sendiri!" Veyara muak. Katakanlah Veyara tak tahu berterima kasih.

"Kenapa, Vey?"

"Gak perlu lakuin apa pun tentang gue! Dan sebelumnya makasih, gue bakal kembaliin uang lo secepatnya."

"Kenapa? Apa perbincangan kemarin belum jelas? Apa lo gak paham maksud gue apa?" Zafran tak tahan lagi. Ia sudah memendamnya dari lama. Mungkin saat ini bibirnya akan berkata bebas sesuai isi hatinya. Ia tidak akan berpikir panjang lagi.

"Intinya lo gak perlu kayak gitu, Fran! Cukup lo hidup tenang tanpa harus ngurusin gue, soal perjodohan jalanin sesuai kemauan mereka atau terserah lo, deh!" Veyara berada di puncak inti pikirannya. Walau ia rasa apa yang ia katakan ada yang masih tertahan tanpa kepastian.

Detik kemudian setelah mendengar pernyataan Veyara. Beberapa kalimat yang membuat Veyara semakin terkejut keluar dari mulut Zafran. Hari itu juga akan membuat hidupnya berubah.

Veyara Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang