Part 28

5 3 1
                                    

THE SECRET

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

THE SECRET

Manusia tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan akan berjalan. Awal dan akhir yang tak selalu bahagia. Karena memang pada dasarnya kehidupan tidak selalu berjalan dengan kebahagiaan. Kadang air mata pun harus menetes.

Seperti sekarang ini. Veyara yang di pagi hari selalu santai saat ingin berangkat sekolah kini harus segera berangkat sebelum seseorang menghentikannya. Hal itu membuatnya harus bangun petang agar bisa menyiapkan semuanya.

Namun, tidak ada yang tahu akan terjadi apa selanjutnya. Waktu berjalan cepat dan nyatanya memang hidup penuh plot twist. Tidak terduga.

Veyara yang sudah berusaha menghindari dari Zafran malah harus menerima kenyataan jika ternyata laki-laki itu sudah lebih dulu menunggunya. Benar, Zafran kini tengah duduk di dalam mobil. Laki-laki itu menoleh padanya lalu membuka pintu di bagian samping kiri mobil itu.

"Masuk!" Zafran berucap datar.

Namun, Veyara tidak menggubris Zafran. Gadis itu justru berdiri sambil asik dengan ponselnya.

Zafran berdecak kesal.

"Vey!" panggilnya namun gadis itu benar-benar tidak perduli.

Beberapa detik kemudian seorang laki-laki berseragam sekolah yang sama berhenti di depan Veyara. Terlihat Veyara tersenyum lebar menatap laki-laki itu.

Mereka berdua pergi. Alvian dan Veyara cukup membuat moodnya pagi ini berantakan. Zafran pun melajukan mobilnya. Ia akan membuat perhitungan dengan Alvian. Nanti.

***

"Al, makasih ya," ujar Veyara tak enak hati.

"Gakpapa, lagian gue malah seneng kok, nanti pulang bareng, ya?" Alvian tersenyum penuh harap.

Laki-laki itu selalu bisa menenangkannya. Jujur, dari awal pertemuan mereka, Veyara seperti sudah tidak asing lagi dengan Alvian. Dia seperti pernah merasakan keberadaan laki-laki itu.

"Kalo gitu gue duluan ya, Al." Veyara hendak berbalik. Namun, tangan Alvian tiba-tiba menghentikannya.

"Vey, leher lo kenapa?" Alvian terdiam sambil memandang leher Veyara yang terdapat luka menyilang yang belum kering. Luka itu seperti baru terobati.

Tangannya perlahan menyentuh luka itu namun Veyara segera menepisnya.

"E-enggak kenapa-kenapa, kok!"

Dari sorot matanya saja Alvian dapat mengetahui bahwa gadis itu tengah berbohong. Ia yakin Veyara sedang menyembunyikan sesuatu.

Perlahan tangannya mencekal lengan Veyara. Namun, setelah itu seseorang melepas cekalan tangan Alvian.

Pagi ini mungkin akan terjadi perdebatan hebat antara Zafran dan Alvian. Seperti apa yang dikatakan oleh Zafran,  laki-laki itu akan membuat perhitungan dengan Alvian.

Veyara Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang