TIM-13

2K 233 2
                                    

"Suho Almero" singkat Taehyung.

Perkataan Taehyung membuat Hwasa terkejut tapi tidak dengan sahabat-sahabatnya, mereka justru menjadi bingung dan bertanya-tanya tentang siapa itu Suho Almero?

"Siapa itu Suho Almero?" tanya Jimin dengan raut wajah bingung

"Suho Almero... Dia adalah pemimpin kelompok mafia Blood Crips yang membunuh orangtuaku" jawab Hwasa dengan airmata yang mengalir begitu saja dari matanya.

"Apa yang bisa aku bantu untukmu, Taehyung?" sambung Hwasa

Taehyung tersenyum kecil ketika mendengar Hwasa yang sepertinya begitu semangat.

"Tidak banyak. Kau hanya perlu melihat dan cukup mengatakan jika ia terlihat sama miripnya dengan pria itu" jawab Taehyung dengan menghembuskan asap rokok ke langit-langit ruangan.

"Mengapa kau begitu penasaran dengan pria ini?" tanya Suga

"Hanya merasa bosan. Kita juga belum mempunyai mangsa kan? Jadi aku sangat penasaran dengannya" sahut Taehyung

"Jangan terlalu mengambil resiko, Taehyung" ujar Jin

"Percaya padaku kakak" sahut Taehyung.

Lagi-lagi Jin harus menyerah dengan sikap dan keras kepala nya Taehyung.

"Baiklah, aku pulang dulu untuk beristirahat. Kalian juga istirahatlah ini juga sudah larut malam" sahut Taehyung sambil melihat kearah jamnya.

Taehyung pun beranjak pergi dari markas besar menuju mansionnya karena ia teringat jika Irene akan menceritakan padanya tentang permasalahannya tadi pagi.

Mansion Taehyung

Ia pun tiba di mansionnya. Ketika masuk kedalam, ia melihat Irene  tertidur pulas di sofa ruang tengah. Mungkinkah ia ketiduran karena menunggu Taehyung?

Taehyung pun menghampirinya dan menggendong Irene dengan pelan agar tidak membangunkannya. Ia menggendong Irene menuju ke kamarnya.
Setelah sampai dikamarnya, ia pun meletakkan tubuh mungil Irene keatas ranjang dengan perlahan.

Ketika ia berusaha dengan pelan untuk melepas tangannya yang berada di punggung Irene, tak sengaja Irene pun terbangun dari alam mimpinya.

"Enghh!! Oh Taehyung, kamu sudah pulang?" tanya Irene dengan matanya yang tidak mengantuk lagi.

"Oh iya! Aku sudah pulang. Apakah aku membangunkan mu?" tanya balik Taehyung.

Irene menggeleng dengan pelan kepalanya sebagai jawabannya.

"Tunggu sebentar, aku ingin membersihkan tubuhku" sahut Taehyung sambil mengelus pucuk kepala Irene.

Ia pun pergi menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai membersihkan tubuh dan mengganti pakaian, Taehyung pun menghampiri Irene yang sedang duduk manis dengan secangkir teh panas di harapannya.

"Ini teh panas untukmu" sahut Irene sambil memberikan teh panas pada Taehyung.

Dengan senang hati, Taehyung menerima teh dari Irene. Ia meminumnnya untuk menghantarkan tubuhnya.

"Oiya, aku sudah berubah pikiran. Aku  mengizinkanmu untuk melanjutkan pendidikanmu di Sapienza University of Rome" ujar Taehyung.

Irene merasa kaget sekaligus bahagia, akhirnya impiannya untuk melanjutkan pendidikannya di universitas favoritnya terwujud. Namun, rasa bahagianya sirna karena ia teringat perkataan Taehyung, jika ia ingin melanjutkan pendidikannya di Sapienza University of Rome, ia harus mengabulkan semua permintaan Taehyung.

"Apakah kamu bersungguh-sungguh? Bahkan jika tidak dengan menyerahkan tubuhku, kamu mengizinkannya?" tanya Irene dengan sedikit tertunduk sambil memainkan jari jemarinya.

Taehyung tersenyum kecil melihat Irene, ia sudah menduga jika gadis ini akan mengangkat tentang hal ini.
Ia pun menghampiri Irene dan duduk di sebelahnya, ia pun menarik tangan kanan Irene dan menggenggamnya sekaligus mengelusnya dengan lembut.

"Itu tidak akan pernah terjadi. Aku akan menunggumu setelah kau lulus" jawab Taehyung.

"Tapi, itu membutuhkan waktu yang begitu lama agar aku bisa lulus" ujar Irene

"Aku akan mempercepatnya" sahut Taehyung.

Irene merasa heran dengan sikap Taehyung. Awal pertemuan mereka begitu mengerikan yang menunjukkan sisi Taehyung yang penuh dengan siksaan dan airmata, sekarang menjadi begitu baik dan peduli padanya.

"Mengapa sikap mu begitu cepat berubah? Lalu, mengapa kau mengurungku disini? Aku ingin kembali pada orangtuaku" tanya Irene sekali lagi dengan mata yang berkaca.

Taehyung yang melihat mata Irene yang sudah berkaca, pun menghapusnya dengan penuh kelembutan.

"Cause... I want you"

Taehyung pun meraih Irene dan mendekatkan tubuhnya Irene agar lebih dekat dengannya. Karena jarak mereka yang begitu dekat, sehingga mereka bisa merasakan hembusan nafas satu sama lain.

Ia pun menempelkan bibirnya pada bibir Irene yang membuat Irene terkejut. Taehyung mulai mencium dengan lembut bibir mungil Irene. Ia mendorong pelan tubuh Irene hingga tertidur sehingga posisi mereka berubah menjadi Taehyung diatas Irene.

Irene masih terkejut dengan perlakuan Taehyung. Namun, kehangatan dan kelembutan yang diberikan oleh Taehyung membuatnya larut dalam permainan pria ini. Ia memejamkan matanya dan menikmati ciuman mereka. Ia merasakan satuan lembut lidah Taehyung hingga membuatnya dengan mudah membuka akses agar lidah Taehyung menyelusup kedalam. Mereka bertarung dengan ciuman panas mereka, saling bermain lidah satu sama lain.

Hingga ciuman Taehyung turun ke leher mulus milik Irene. Ia mencium dan mengisap dengan lembut leher mulus Irene dan meninggalkan beberapa kissmark disana. Tak henti membuat Irene mendesak begitu indah,
Taehyung menuntun tangannya untuk melepaskan kancing baju tidur berwarna pink milik Irene.

Irene yang merasakannya pun dengan  cepat menghentikan pergerakan Taehyung. Ia menggeleng sebagai jawaban tidak untuk melanjutkan kisah mereka malam ini. Taehyung tersenyum kearah Irene dan bangkit dari atas tubuhnya.

Karena terlarut dalam ciuman panas mereka, membuat Irene lupa jika ia akan memberitahukan pada Taehyung tentang 'pria' yang mengejar-ngejar dirinya dan keluarganya.

Ia pun menggendong Irene dan meletakkan tubuh mungilnya diatas ranjang. Taehyung pergi ke sisi ranjang di sebelah Irene untuk menidurkan tubuhnya. Ia menatap Irene begitu lekat dan Irene pun sebaliknya.

"Aku akan menunggu kapan kau siap, honey ujar Taehyung.

Taehyung pun memejamkan matanya dan tidur sambil memeluk Irene di sampingnya. Irene mengelus dengan lembut pucuk kepala Taehyung hingga pria ini tertidur dengan pulas.

"Apakah kau akan menungguku? Ku rasa tidak. Ah! Apakah aku sekarang mulai mencintaimu? Siapa kamu Irene? Bisa-bisanya kau mencintai pria yang belum tentu mencintaimu" cemas Irene pada dirinya sendiri.
Ia pun ikut tertidur dengan posisi memeluk Taehyung juga.

Irene pikir jika Taehyung sudah tertidur pulas? Nyata tidak. Taehyung mendengar semua omongan Irene. Ia merasa ada yang janggal dalam hatinya ketika mendengar omongan Irene. Apakah ia juga mencintai Irene? Sedangkan, ia saja tidak tahu apa arti sebuah cinta.

"Apa kau akan tetap mencintai pria bodoh ini jika kau tau siapa dia sebenarnya?" sahut Taehyung sambil menatap lekat pada Irene.

Ia pun memejamkan matanya dan ikut tertidur dengan memeluk Irene begitu erat seakan-akan tidak mau melepasnya.


.
.
.
Up lagi gengs
Makasih dah dukung aku😘
Jangan lupa vote ya
Maaf kalo ceritanya makin gaje🙏
.
.
.
SALAM ARMYLUV💜

THE ITALIAN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang