TIM-18

1.5K 181 8
                                    

Ruang Rapat Renviggo Group

Tibalah mereka di ruang rapat. Dalam ruang rapat tersebut, terdapat 18 orang dalam ruangan tersebut. Mereka datang karena ingin melihat secara kilas mengenai proyek kerja sama antara Taehyung dan Valerio, karena kedua kubu ini merupakan pebisnis terbesar yang pernah ada di bumi ini.

Terpancar senyuman iblis di wajah Taehyung ketika melihat Valerio yang sedang duduk dengan pandangan mata yang tertutupi oleh bayangan hitam dari kacamata miliknya yang sedang menatap ke arah pemandangan dibalik jendela ruang tersebut bersama sang sekretaris yang berdiri di sampingnya.

Taehyung pun berjalan menuju tempat duduknya sebagai seorang pemimpin rapat bersama Seulgi sang sekretaris. Ia di sambut hangat oleh para tamu disana. Tapi, dimana Hwasa? Taehyung sengaja tidak membawa Hwasa terlebih dahulu ke dalam agar itu menjadi sebuah kejutan.

"Selamat pagi semuanya. Good morning Mr. Valerio, kita mulai rapat nya sekarang. Silahkan sekretaris Seulgi" sapa Taehyung.

Setelah dipersihlahkan oleh Taehyung, Seulgi pun mulai menjelaskan secara detail mengenai proyek mereka. Mulai dari investasi yang diberikan oleh perusahaan Valerio hingga grafik keuntungan yang akan di dapatkan oleh kedua kubu ini.

Taehyung terus menatap Valerio dengan tatapan seperti ingin membunuhnya. Tatapannya membuat Valerio merasa tidak nyaman, namun ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sudut bibir Taehyung terangkat.

Tidak berani menatap ku, ya? - batin Taehyung.

Setelah selesai menjelaskan beberapa hal penting mengenai kerja sama mereka, Taehyung pun mengangkat pembicaraan.

"Jadi bagaimana? Sangat menguntungkan bukan?" sahut Taehyung

"Ya, ini sangat menguntungkan menurut saya. Jika proyek ini dipercepat maka keuntungannya akan lebih besar tuan Taehyung" ujar salah satu tamu.

"Ya begitulah" singkat Taehyung

"Oiyah agar lebih jelas lagi, saya akan membagikan salinan dari proyek kami ini agar anda bisa melihatnya secara detail" tambah Taehyung.

Taehyung memberi kode kepada Seulgi untuk membawa Hwasa ke ruangan itu. Setelah mendapat perintah darinya, pergilah Seulgi untuk menjemput Hwasa yang sedang duduk menunggu di luar.

Klek

"Come on lady. This is the time" seru Seulgi

Seulgi masuk mendahului Hwasa.  Hingga akhirnya nampaklah Hwasa yang sudah masuk ke dalam ruang tersebut.

Hwasa terlihat gugup, ia melihat para tamu secara bergantian hingga pandangannya tertuju pada salah satu pria yang tidak asing. Ya, itu adalah Valerio rekan kerja Taehyung.

Pandangan mereka saling bertemu hingga membuat Valerio terkejut dan tidak percaya dengan kehadiran Hwasa. Ia merasa seperti sebuah batu terlempar ke dadanya.

Mengapa wanita itu berada disni? Apa hubungannya dengan Taehyung? - batin Valerio.

Valerio mulai merasa gugup. Sedangkan, Hwasa terus berjalan ke arah Taehyung dan berdiri disampingnya tak lupa untuk memancarkan senyuman yang terbaik.

"Baik Hwasa, serahkan semua salinan ini pada mereka" suruh Taehyung

Hwasa pun mengangguk dan berjalan untuk memberikan salinan itu pada para tamu rapat. Hingga langkahnya terhenti ketika sampai ke meja Valerio. Ia pun menyerahkan salinannya kepada Valerio.

"Senang bertemu dengan mu... Suho Almero" bisik Hwasa dengan senyuman bak iblis.

Taehyung dapat melihat dengan jelas jika Valerio mulai terlihat sangat gugup dan emosional. Semuanya terlihat dari kepalan tangannya.

THE ITALIAN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang