TIM-02

2.6K 269 8
                                    

Pagi hari tak ada sinar mentari yang menyongsong ke langit Roma. Awan hitam menghiasi langit dengan kegelapan dan hawa dingin yang menyelimuti tubuh. Tetesan air hujan jatuh membasahi jalanan kota dan genteng setiap rumah. Jalanan ramai dipenuhi oleh kendaraan beroda empat, ada yang masih setia menunggu bus untuk pergi bekerja ataupun bersekolah.

~

Namun di sisi lain...
Irene Riccarda sedang menatap ke layar laptop miliknya untuk menunggu hasil dari ujian yang sudab ia laksanakan 3 hari yang lalu. Ia selalu bertanya-tanya 'apakah aku lolos?', 'bagaimana jika aku tidak lolos?', 'pokoknya aku harus lolos agar bisa keluar menikmati udara kota ini dan melihat penduduk sekitar'... Itulah yang ia ucapkan dengan menatap laptopnya dengan harapan agar hasilnya diumumkan hari ini.

Ting!

Sebuah notifikasi e-mail masuk dari laptop Irene. Dengan rasa gembira bercampur gugup, ia membuka e-mail tersebut, dan hasilnya adalah...

"AAAAAHHHHH... AKHIRNYA AKU LOLOS.... WUHUUUU!!! AKU LOLOS... HAI DUNIA AKHIRNYA AKU LOLOS" teriak Irene senang dengan hasil yang sudah diumukan oleh pihak Sapienza University of Rome.

Irene pun bergegas turun ke bawah untuk memberitahukan kepada keluarganya sebelum mereka pergi bekerja. Dengan rasa senang dan gembira Irene berlari sekencang mungkin menuruni beberapa anak tangga tanpa mempedulikan hal apa yang akan terjadi padanya jika ia tak berhati-hati.

Setelah sampai di bawah, ia melihat Siwon ayahnya sedang duduk di meja makan dengan secangkir kopi dihadapannya sambil membaca sebuah koran, dan Yoona ibunya yang sedang membuatkan sarapan. Bagaimana dengan Joy dan Yeri? Mereka berdua masih terlelap dalam petiduran mereka. Joy masih sangat lelah karena ia lembur di kantor sampai jam 1 pagi.

Tanpa perlu basa-basi lagi Irene bergegas memeluk Yoona dari belakang. Pelukannya membuat Yoona terkejut bukan main, hampir saja Yoona menjatuhkan mangkuk yang ada ditangannya.

"Aduh Irene! Kamu ini bikin kaget mama tau Ren, untung aja mangkuknya nggak mama jatuhin kalau jatuh bagaimana?" celoteh Yoona.

"Untung aja mangkuknya nggak dilempar ke wajah papa yang ganteng ini. Kalau wajah papa yang ganteng ini terkena mangkuk, bisa hilang wajah ganteng papa" gurau Siwon sambil memegang wajahnya.

Candaan papa Siwon berhasil membuat mereka tertawa terbahak-bahak. Tawa mereka berhasil membangunkan Joy dari petidurannya.

"Hoamm!! Pada ketawain apa sih nih?" tanya Joy yang sudah duduk di meja makan dengan matanya yang masih tertutup.

"Aduh! Aku bahagia banget hari ini. Oke, karena semuanya udah berkumpul disini aku langsung ke intinya saja. Tapi sebelum itu, mama duduk dulu simpan mangkuknya nanti pas dengar berita ini mama ngelemparin mangkuk itu ke wajah papa" ucap Irene dengan senyum bahagianya.

Setelah mendengar suruhan Irene, Yoona pun duduk dan meletakkan  mangkuk yang ia pegang jauh dari mereka.

"Kamu mau kasih atau apa sih, Ren? Bikin aku penasaran aja, mana senyum kamu kayak psikopat lagi. Mengerikan" sahut Joy dengan berusaha mengumpulkan nyawa nya.

"Ih apaan sih kamu Joy!! Oke aku langsung aja ya. Jadi gini Pa, Ma, dan Joy sebenarnya aku...

"Mau ijin keluar rumah?" sambung Joy

"Bukan itu, sebenarnya aku...

"Nggak lolos ujian?" sambung Joy lagi

"Aduh bukan itu juga Joy!" kesal Irene

"Terus sebenarnya kamu Irene Riccarda" sahut Joy

"Sebenarnya aku dinyatakan LOLOS untuk masuk ke Sapienza University of Rome itu 'sebenarnya' Pa, Ma, Joy" ujar Irene dengan nada penuh semangat.

"HAH! KAMU SERIUS IRENE?!" teriak mereka bertiga karena tak percaya akan 'berita baik' ini.

Teriakan mereka berhasil membangunkan 'singa' dari tidurnya yaitu Yerim. Setelah mendengar teriakan tersebut, Yerim bergegas kelaur dari kamarnya karena takut jika sesuatu terjadi pada mereka

"Ada apa ini? Kenapa berteriak? Apakah mafia itu datang lagi? Apa rumah kita kebakaran? Apa ada pencuri?" cemas Yeri dengan rambut acak dan penampilan yang berantakan berhasil mengundang tawa mereka.

"Apa-apaan sih kamu Yer?! Mana ada mafia, rumah kebarakan dan pencuri di rumah ini... Hhhhhhh" sahut Irene sambil tertawa terbahak-bahak

"Terus, kalian semua berteriak karena apa?" tanya Yeri dengan kepolosannya.

"Sini, duduk dulu baru kamu bisa tahu apa yang kami 'teriakkan' " panggil Yoona sambil menepuk kursi di sebelahnya. 

Yerim pun berjalan ke arah meja makan dan duduk disebelah Yoona untuk mendengar akan penjelasan dari mereka.

"Kamu serius bisa lolos di Sapienza University of Rome itu Irene?" tanya Siwon dengan serius.

"Iya Pa aku serius. Aku baru saja lihat pengumumannya dan ternyata aku lolos. Jadi, daripada cuman aku aja yang tahu, mending aku juga beritahu pada kalian semua" balas Irene dengan melihat satu persatu dari mereka sambil menampakkan senyum manisnya.

"Oooohh jadi kalian semua berteriak karena ini? Wah selamat ya kak, doain semoga aku juga bisa masuk ke universitas itu biar bisa barengan sama kakak" ucap Yeri yang langsung beranjak untuk memeluk Irene kakaknya.

"Gaiz (terimakasih) ya Yeri adik tersayang ku" balas Irene dengan memeluk adiknya.

"Selamat ya, Nak. Akhirnya harapanmu terwujud untuk berkuliah disana. Mama bangga sama kamu" ucap Yoona sambil memeluk Irene.

"Wah, selamat ya adikku yang paling nyeselin. Semoga kamu berhasil" ucap Joy dengan memeluk erat Irene.

"Papa juga bangga padamu Irene. Dan papa juga mau memberitahukan sesutau padamu. Mulai besok kamu papa ijinkan untuk bebas kemana saja kamu ingin pergi karena kamu sudah aman, sayang" ucap Siwon dengan tersenyum.

Semua yang mendengar akan pernyataan dari Siwon pun turut berbahagia dan terharu karena akhirnya anak mereka Irene Riccarda tidak lagi dikurung setelah 8 tahun lamanya.

Irene yang mendengarnya pun menangis dan langsung memeluk papanya.

"Hiks... Terimakasih banyak, Pa. Aku akan... Hiks semangat belajar dan mencapai cita-cita ku" ucap Irene dengan gagap karena tangisannya yang pecah.

Tangis haru itu pun berubah menjadi pelukan hangat sebuah keluarga yang saling mendukung satu sama lain tanoa adanya perselisihan diantara mereka.

"Hah! Bagaiman kalau besok kita bekerja bersama-sama di cafe. Bagaiman?" seru Siwon ditengah pelukan mereka

"SETUJUUU!!" teriak Yeri, Joy, Irene dan Yoona bersamaan dan diakhiri dengan tawa bahagia mereka.

Keluarga Riccarda yang sangat bahagia...





.
.
.
Udah masuk bagian 2 nih
Sorry gengs
Aku revisi beberapa kata😁
Semoga kalian suka
.
.
.
Enjoooooyyyy!!!

SALAM ARMYLUV💜


THE ITALIAN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang