TIM-29

1.3K 169 20
                                    

Keesokan Paginya...

Setelah bermalam di markas, Irene dan Taehyung kembali ke mansion karena hari ini rekan kerja Taehyung yaitu Valerio ingin bertemu dengannya secara pribadi sehingga Taehyung harus mengganti pakainnya. Pertemuan mereka kali ini tidak ada hubungannya dengan proyek kerja sama mereka melainkan ini diminta secara langsung oleh Valerio untuk membahas sesuatu. Taehyung berpikir ini adalah awal yang bagus untuk memulai permainannya yaitu... Memusnahkan Blood Crips secara halus dan perlahan.

Kamar Taehyung

Taehyung sedang bersiap-siap. Irene menyuruhnya agar tubuhnya dilap saja karena jika ia mandi, air akan mengenai jahitan di lengannya itu. Tapi ia bersikeras menolaknya karena ia merasa jika hanya dengan dilap saja tubuhnya tidak akan bersih, mau tidak mau Irene harus menuruti keinginannya jika terus berdebat dengan pria itu akan membuat mereka berdua bermusuhan sepanjang waktu. 

Sambil menunggu, Irene menyiapkan keperluan Taehyung mulai dari stelan jas, dasi, jam, sepatu dan lainnya untuk ia gunakan nanti. Gadis ini tahu persis selera Taehyung dalam berpakaian. 

"Kau sudah menyiapkan baju ku, honey?"

"Ya sudah". Irene berbalik kearah sumber suara yang memanggilnya. Dan nampaklah seorang pria dengan rambut yang dibiarkan basah dengan sehelai handuk yang melilit dengan sempurna di pinggangnya sehingga memperlihatkan otot-otot perut yang begitu sempurna dengan tetesan-tetesan air yang mengalir membasahinya. Yup! Siapa lagi kalau bukan Taehyung.

"Aaakkkhhhh!!". Irene menutup matanya dengan kedua tangannya dan berteriak begitu nyaring. Taehyung mengulum tawanya melihat tingkah Irene yang terlihat imut itu. 

Taehyung melangkahkan kakinya untuk lebih dekat pada Irene dengan tatapan menggoda. Ia menarik kedua tangan Irene agar nampak wajah cantiknya yang tersembunyi dibalik tangannya. 

"Open your eyes, honey. Look at me" bisik Taehyung tepat di telinga Irene hingga nafasnya bisa Irene rasakan.

"Aku tidak mau" sahut Irene dengan matanya yang masih tertutup rapat. 

"Open your eyes or...". Karena takut Taehyung berbuat hal aneh padanya Irene pun berani membuka matanya.

"Apa kau puas tuan Renviggo?" sinis Irene. Nampak senyum kemenangan di wajah Taehyung.

"Gadis pintar. Ingat honey! Kau harua terbiasa dengan ini" ucapnya sembari mengusap lembut pipi Irene.

"Terserah kau saja! Cepat ganti pakaianmu". Irene pun memberikan pakaian Taehyung agar ia bisa terhidar darinya.

~

Seperti biasa, untuk mengawali pagi yang cerah ini haruslah dengan sarapan itu kata Irene, ia tidak pernah melewatkan satu pagi pun dengan tidak menyiapkan sarapan untuk Taehyung.

"Nikmatilah!"

"Thank you my honey!"

Disela-sela sarapan pagi mereka, Irene ingin menyampaikan sesuatu pada Taehyung namun ia sangat takut untuk mengucapkannya.

"Taehyung" panggil Irene

"Ya, honey?"

"Aku sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan ku lagi di Sapienza University of Rome"

Taehyung menoleh ke Irene seakan-akan tidak mengerti maksud dari gadis ini. Irene mulai ketakutan.

"Maksud mu?" tanya Taehyung untuk memastikan.

"Aku tidak akan melanjutkan pendidikan ku lagi". Kini Irene benar-benar yakinn dengan pilihannya.

"Apa kau yakin dengan pilihanmu? Dulu saja, kau bersikeras untuk melanjutkannya tapi kenapa sekarang berhenti?"

THE ITALIAN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang