Markas Besar Cosa Nostra
Dengan keadaan berlumuran darah, dengan wajah yang pucat serta tubuh yang lemas, Taehyung berjalan masuk ke dalam markas. Ia melihat keadaan markas yang sunyi sepi dan tidak melihat keberadaan Irene. Ia berpikir jika Irene sudah tidur sehingga ia membiarkan luka tembaknya itu dengan tidak mengobatinya, jika tidak ia sudah mengobati lengannya yang menjadi sarang peluru itu.
Taehyung berjalan mengendap-ngendap menuju ruangannya bersama dengan Suga karena Suga akan membantunya untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di lengannya itu. Tidak ada tanda-tanda kehadiran Irene. Ketika sampai di ruangannya, Taehyung dan Suga terkejut melihat Irene yang ternyata sedang duduk menunggu di dalam ruangan Taehyung. Ketika mereka hendak berbalik untuk pergi ke ruangan lain, Irene terlebih dahulu melihat mereka sebelum merek ingin pergi lagi.
"Taehyung... Suga... Akhirnya kalian pulang!" seru Irene kesenangan. Ia pun pergi menghampiri Taehyung dan Suga. Dengan cepat Taehyung menyembunyikan lengannya yang terluka itu di balik tubuhnya dan dibantu oleh Suga dengan berdiri dekat pada Taehyung seperti perangko, agar Irene tidak melihat keadaannya yang sedang berlumuran darah itu serta luka tembaknya.
Irene terlihat kebingungan melihat tingkah kedua pria ini. Mengapa mereka berdempetan seperti itu.
"Ada apa dengan kalian berdua? Mengapa kalian berdempetan seperti itu?" tanya Irene kebingungan. Mereka membeku seketika. Tidak ada yang bisa mereka katakan untuk menjawab pertanyaan Irene.
"Taehyung? Suga?"
"Dan apa yang kau sembunyikan dibalik tubuhmu?". Irene terus bertanya namun, tidak mendapat jawaban dari mereka seakan-akan Irene berbicara pada hantu.
Karena terus diabaikan, Irene pun meraih lengan Taehyung yang berlumuran darah pada bagian lengan yang terluka itu. Taehyung menjerit kesakitan karena Irene memegang tepat pada luka tembaknya. Irene berteriak melihat kondisi pria itu.
"Jika kau ingin memarahi kami, biarkan kami duduk terlebih dahulu" ujar Suga.
~
Irene menatap Taehyung dan Suga yang duduk dihadapannya seperti tatapan seorang pembunuh yang ingin membunuh mereka. Sedangkan mereka berdua terus menunduk ke bawah karena mereka tak berani menatap balik Irene.
"Bagaimana ini bisa terjadi? Bisakah kau menjelaskannya padaku?". Sekarang Irene berada dalam mode serius. Ia ingin menangis namun, ia menahan airmatanya agar ia tidak terlihat lemah di depan Taehyung dan Suga.
"Jadi semuanya berawal..."
"Bukan kau Suga, tapi dia". Irene menatap kearah Taehyung sedangkan yang ditatap sedang menunduk, menyembunyikan wajahnya.
"Bisakah kau menjelaskannya padaku... tuan Renviggo?". Taehyung mengangkat wajahnya. Dengan wajah yang polos layaknya anak kecil, ia melihat kearah Irene seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Ya, kau!"
"Ah, bisakah nanti saja? Aku tidak tahan dengan rasa sakit ini. Apakah kau ingin aku mati hanya karena sebuah peluru yang terus bersarang di lengan ku?". Taehyung membuat alasan yang tepat agar terhidar dari ocehan Irene.
Karena tidak mau egois sendiri, akhirnya Irene membiarkan Taehyung diobati terlebih dahulu. Suga pun mengobati Taehyung dengan mengeluarkan peluru itu dari lengannya yang sudah bersaran lebih dari dua jam. Karena mereka tidak memiliki obat bius maka dengan terpaksa, Taehyung harus menahan rasa sakit dan perih itu dalam keadaan sadar tanpa dibius.
Irene tidak tega melihat pria itu menahan rasa sakitnya sendirian, ia pun berpindah duduk di samping Taehyung dan memegang tangannya yang satunya lagi. Irene berpikir, jika dengan memegang tangan Taehyung akan ada sebuah kekuatan yang ia salurkan pada pria itu sehingga ia tidak akan kesakitan. Taehyung tersenyum ketika melihat gadisnya ini memberikan kekuatan padanya walaupun hanya dengan sebuah genggaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ITALIAN MAFIA
FanfictionSeorang mafia dan kelompok mafia yang sangat terkenal dan paling ditakuti oleh seluruh Italia yang terkenal akan pembunuhan, perampasan, pengedaran senjata api dan narkoba yang tidak kenal ampun di Italia. Kelompok mafia itu bernama Cosa Nostra yang...