TIM-16

1.8K 231 22
                                    

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Taehyung menuju ke sofa kamarnya untuk merebahkan tubuhnya yang terlihat sangat lelah itu. Disana sudah ada Irene dengan secangkir teh hangat, ia pun menyodorkan teh itu pada Taehyung untuk diminum olehnya agar tubuhnya terasa hangat dan rileks.

"Kenapa belum tidur honey? Apa kau menunggu ku? Aku sedang banyak pekerjaan mungkin aku akan tidur nanti," jelas Taehyung

"Hah?!! Kerja?!! Ini sudah pukul 01.00 pagi Taehyung!! Kenapa kau haru bekerja?!!" seru Irene dengan wajahnya yang begitu lugu.

Taehyung tertawa kecil mendengar gadisnya mengkhawatirkan dirinya.

"Baiklah aku akan istirahat,"

Irene tersenyum bahagia karena kali ini ia berhasil menaklukkan Taehyung.

"Aku ingin menceritakan sesuatu padamu Taehyung" ujar Irene

"Call me baby, honey! Not Taehyung, ok?" cela Taehyung

Seperti dilempari sebuah batu besar, Irene terdiam ketika Taehyung menyuruhnya untuk memanggil Taehyung dengan sebutan 'baby'. Ia mulai menyalahkan dirinya karena kejadian di bawah tadi ia tidak sengaja memanggil Taehyung dengan sebutan 'baby' sehingga pria ini merasa ketagihan di panggil 'baby'.

Terkutuklah kau Irene Riccarda - batin Irene dengan menampar kecil pipinya

"Kenapa kau menampar pipi mu, honey? Itu akan membekas" canda Taehyung

Taehyung tidak bisa menahan tawanya. Ia pun tertawa lepas melihat tingkah Irene saat ia disuruh untuk memanggil Taehyung dengan sebutan 'baby'. Irene yang merasa diejek oleh Taehyung pun melemparkan bantal ke arahnya dan membuat Taehyung terdiam dari tawanya.

"Rasakan!! Siapa suruh menertawai ku... Bleee" ejek Irene dengan menjulurkan lidahnya pada Taehyung

"Kau mulai berani ya honey. Kemari kau"

Taehyung pun menidurkan Irene di sofanya dan mulai menggelitiki perut Irene hingga gadis itu berteriak menyerah pada Taehyung karena sensasi geli yang dirasakan olehnya.

"Cukup! Hentikan Taehyung! Hhhhh... i-ini sangat menggelikan Taehyung... hhhhh... ku mohon hentikan," mohon Irene dan akhirnya Taehyung pun menghentikan permainannya.

Irene pun bangkit dan mengambil nafas karena 'siksaan' Taehyung. Ia menatap tajam ke arah pria itu, namun yang sedang ditatap terlihat bahagia karena telah menghukumnya.

"Itu belum seberapa honey. Aku akan lebih mengerikan jika diatas ranjang" goda Taehyung dengan tatapan mesumnya.

Mata Irene membulat dengan sempurna. Ia pun memperbaiki posisi duduknya dan mulai merasakan pakaian tidurnya dan rambutnya.  Sekarang ia mulai merasa gugup karena perkataan Taehyung tadi. "Lebih mengerikan diatas ranjang?" Itu yang dipikirkan oleh Irene.

"Jangan membahas soal itu. Ada yang ingin aku bicarakan, baby" ujar Irene dengan sedikit menekan kata 'baby'

"Apa itu honey?" sambung Taehyung dengan tersenyum manis ke arah Irene.

Kenapa pria ini begitu tampan dan manis? Tidak... tidak, kau haru kembali pada tujuan mu Irene - batin Irene

"Apa kau ingat kejadian yang menimpa keluarga ku waktu itu?" tanya Irene

Taehyung mengangguk,
"Ya aku ingat. Memangnya, kenapa?"

"Apa kau ingat, kau pernah bertanya tentang pria yang dimaksud oleh Yeri padamu waktu itu?" tanya Irene untuk kedua kalinya dan dibalas dengan anggukan dari Taehyung.

"Jadi, pria yang dimaksud Yeri adalah Suho Almero, Taehyung" ujar Irene.

Taehyung terkejut bukan main. Yang terlintas dipikirannya adalah, apa yang dilakukan oleh Irene dan keluarganya terhadap Suho Almero sehingga ia menghancurkan mereka seperti itu.

"Tae... Taehyung? Baby, do you hear me?" sahut Irene dengan mengguncang pelan tubuh Taehyung.

"Ya, aku mendengarmu, honey. Lalu, ala yang terjadi antara kau dan si Suho itu? Sampai-sampai ia berlaku kasar pada keluargamu," tanya Taehyung serius.

"Kejadiannya bermula ketika aku berusia 18 tahun dan waktu itu aku dan keluarga ku, kami tinggal di Los Angeles. Disana terkenal sebuah kelompok mafia, yaitu Blood Crips yang di pimpin oleh Suho Almero. Kau tau? Mereka sangat jahat dan kejam,"

Taehyung terkejut ketika Irene menyebutkan nama Suho Almero, orang yang menjadi titik rasa penasaran dalam diri Taehyung terhadapnya.

"Waktu itu, ketika aku berjalan pulang menuju rumahku, aku diculik oleh orang-orang yang tidak aku kenal. Hiks... me-mereka membawaku ke markas kelompok mafia itu. Hiks... da-dan sampai disana mereka menyerahkanku pada pimpinan mereka, Suho Almero... da-dan waktu itu dia... hiks... di-dia menyeretku ke sebuah ruangan yang gelap dan dia  mencoba memperkosa ku Taehyung... hiks... aku ... aku sangat takut saat itu. A-aku berusaha untuk kabur, ta-tapi dia menarikku dan melempar tu-tubuhku keatas kasur dan men-coba untuk memperkosa ku, Taehyung... hiks..."

Taehyung yang tidak tahan melihat gadisnya yang terus menangis ini pun membawanya pada pelukannya dan mengelus punggungnya dengan lembut.

"Lalu, apa yang terjadi padamu selanjutnya?" tanya Taehyung serius.

Irene melepaskan pelukan Taehyung dan menormalkan posisinya agar ia bisa menceritakannya dengan baik pada Taehyung.

"Selanjutnya, kami membuat kesepakatan," jawab Irene

"Kesepakatan?" bingung Taehyung

"Ya, kesepakatan. Kami membuat kesepakatan, jika aku sudah menyelesaikan pendidikan ku, aku akan menyerahkan diriku padanya dan setelah itu semua terserah padanya. Dia pun menyetujuinya dan melepaskanku," jelas Irene

"Dia terus mendatangi rumah ku dan membuat orangtuaku dan juga saudara ku ketakutan. Hingga suatu hari, papa ku mengajak kami untuk pindah ke Italia atas saran dari temannya. Temannya mendapatkan informasi kalau di Italia ada sebuah kelompok mafia yang sangat ditakuti oleh Blood Crips, dan papa ku berpikir mungkin itu bisa menjadi 'tameng'  untuk kami bersembunyi dari Suho Almero. Kami pun bergegas pergi meninggalkan Los Angeles tanpa sepengetahuan mereka. Semenjak kejadian itu, aku merasa trauma dengan para mafia dan aku juga dilarang keluar rumah oleh orangtuaku," lanjut Irene

"Taehyung, apa kamu tau tentang kelompok mafia itu?" tanya Irene

Taehyung terdiam sejenak ketika mendengar pertanyaan Irene. Apa yang harus ia jawab? Apakah ia harus jujur jika kelompok mafia itu adalah miliknya?

"Aku tidak tau soal itu" jawab Taehyung

"Baiklah. Hah! Aku merasa lega ketika menceritakannya padamu"

Irene pun memeluk Taehyung.

"Terimakasih, my baby" ucap Irene.

Taehyung pun membalas pelukan Irene dan memberikan sebuah kecupan di dahinya. Perasaan Taehyung bercampur aduk, ia merasa kesal, marah, kasihan dan juga bingung. Apa yang akan Irene lakukan jika ia tau kalau Taehyung adalah pemimpin kelompok mafia? Apa dia akan meninggalkan Taehyung?

Jangan pernah tinggalkan aku apapun resikonya, Irene - batin Taehyung







.
.
.
Hai gengsss🥳
Akhirnya aku update lagi💥
Yeahhhh🎉
Semoga kalian nggak bosan ya😁
Jngn lupa vote😚
Makasih dah dukung aku🥰
.
.
.
Salam ARMYLUV💜

THE ITALIAN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang