TIM-26

1.3K 177 14
                                    

Taehyung berhasil mencegat Irene. Ia menarik gadis itu agar ia bisa melihat wajahnya. Terlihat wajah sendu Irene. Taehyung tidak tega melihat gadisnya terus tersiksa karena dirinya yang terlalu kasar pada Irene.

Ia langsung memeluk Irene begitu erat hingga tak mau melepaskannya. Pelukannya seakan-akan menjadi gembok pengunci agar Irene tidak bisa pergi begitu saja dari kehidupannya.
Tangis Irene pecah dalam pelukan hangat dari pria ini. Ia dapat merasakan tangan Taehyung yang gemetaran ketika memeluknya.

"Maaf... Maafkan aku, Irene. Maaf atas sikapku yang menyiksa dirimu. Maafkan aku". Seribu kata maaf ia ungkapkan pada Irene dengan berlinang airmata.

Taehyung tidak pernah menyia-nyiakan airmatanya untuk orang lain kecuali untuk ibunya sendiri tapi kali ini, ia menangis begitu sesenggukan karena rasa bersalahnya pada Irene. Airmata ini sebagai sebuah tanda dan rasa sakit hati yang Irene rasakan jika Taehyung terus menyiksanya.

"Tak apa Taehyung, aku mengerti. Aku memaafkanmu". Dengan mudahnya Irene memaafkan Taehyung. Sungguh lembut hati gadis ini, hingga ia mau memaafkan pria yang selalu membuatnya sakit hati dan tersiksa dengan sikapnya.

Suasana kini berubah menjadi penuh dengan airmata. Mereka semua terdiam dan terharu dengan apa yang mereka saksikan saat ini. Mereka tak percaya jika Irene berhasil membuat Taehyung menangis dan meminta maaf padanya. Padahal hati pria itu sangat keras bagaikan batu karang, ia tidak pernah meneteskan airmata ataupun berkata maaf pada siapapun itu. Namun, Irene datang dalam kehidupan Taehyung bagaikan ombak besar yang mehantam keras batu karang itu hingga pecah.

Irene melepaskan pelukan Taehyung dan beralih memegang pipi pria itu. Ia menangis begitu banyak sampai hidung dan matanya memerah, sebegitu sediakan dia?

"Hey! Berhentilah menangis. Kau seperti bayi saja, apa kau tidak malu jika mereka melihat pemimpin mafia mereka yang gagah perkasa ini menangis seperti seorang bayi?". Irene berusaha menenangkan Taehyung dengan candaannya seraya menghapus bulir-bulir airmata yang terus mengalir membasahi pipi pria ini.

"Tidak apa. Lagi pula, mereka semua sudah terlanjur melihat ku menangis" ujar Taehyung sembari menunjuk mereka seperti anak kecil.

Mereka semua tertawa melihat tingkah sahabat mereka satu ini. Kenapa dia berubah menjadi seorang anak kecil? Benar-benar mengundang gelak tawa siapapun yang melihatnya.

"So...your problems been solved?" tanya Wendy disela-sela tawa mereka.

Irene menatap kearah Taehyung berusaha meyakinkan apakah masalah diantara mereka sudah selesai, ia pun mengangguk sebagai jawabannya. Irene menatap kembali ke arah Wendy dan yang lainnya dan memberi anggukan dan senyuman manis sebagai jawaban atas pertanyaannya.

Disela-sela kebahagiaan mereka, dua orang anak buah Taehyung lari  terhuyung-huyung padanya.

"Lapor tuan" ucap salah satu anak buah Taehyung dengan terengah-engah.

"Ada apa?" serius Taehyung.

"Pasukan Alvar diserang, tuan. Mereka diserang oleh sekelompok orang bersenjata"

"Pasukan?"

"Iya tuan"

"Baiklah. Kirimkan pasukan Einar kesana dan siapkan semua senjata yang kita butuhkan" perintah Taehyung.

"BAIK TUAN!!!"

Irene menatap cemas pada Taehyung, "Aku akan baik-baiK saja. Jangan menungguku. Istirahatlah, aku tidak akan lama. Percaya padaku, ok? Dan jangan beritahukan ini pada Jimin". Taehyung memberikan sinyal pada Namjoon dan lainnya untuk mempersiapkan diri mereka. Segala senjata dan perlengkapan lainnya sudah mereka siapkan.

Dengan berbalut kain hitam yang mampu melindungi mereka dari serangan peluru lawan, mereka siap meluncur ke lokasi terjadinya penyerangan. Ketika Taehyung dan lainnya ingin pergi, Irene menahan tangannya. Ia tahu  jika ini adalah pertanda buruk bagi kelompok ini dan diri Taehyung sendiri. Ia tidak ingn membiarkan Taehyung pergi namun ini sudah menjadi tugasnya sebagai seorang pemimpin mafia, apapun resikonya harus ia tanggung. 

Taehyung tahu jika Irene tidak ingin dirinya pergi kesana. Ia pun berbalik memeluk Irene. 

"Aku akan baik-baik saja. Akan ku pastikan kalau aku akan pulang dengan selamat. Jangan takut, ada Wendy, Seulgi dan juga Hwasa yang akan menemanimu". Taehyung terus berusaha untuk menenangkan Irene. Ia pun melepas pelukannya dan...

Chup!

Satu kecupan hangat mendarat pada kening Irene. Dengan mata yang tertutup, ia dapat merasakan kehangatan yang diberikan Taehyung padanya. 

"Aku pergi dulu. Tidurlah! Jangan menungguku"

"Wendy... Seulgi... Hwasa... aku titip Irene pada kalian. Buatlah dia tertidur". Setelah mengatakan pesan tersebut, mereka pun berangkat. 

Tubuh dan bayangan pria itu tidak terlihat lagi dari pandangan mata Irene. Suasana hatinya berubah, "Apakah mereka akan selamat?" sendu Irene.

"Percayalah ada Taehyung. Ia tidak akan pernah gagal" ujar Seulgi seraya mengusap pelan punggung Irene. 

I hope you are fine... My Love - Irene



Siang gengsssa

Up lagi hari iniiii

Semoga tidak membosankan dan tidak membingungkan ya!

Maafkan klo typo nya bnyk!!

Selamat Membaca!

Love u

.

.

.

SALAM ARMYLUV

oiyah ini aku ketiknya di laptop jadi gak ada emot nya... wkwkwk!!!

THE ITALIAN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang