Happy reading.
"Apalah arti kata sempurna, jika ada yang sederhana namun, mampu membuat bahagia."
-Keyzia.
.
.
.
.
.Sekarang jam menunjuk kan pukul 06.00 pagi, Zia sudah siap dengan seragam putih abu-abu nya.
Sesampai nya dilantai bawah Zia tidak melihat kehadiran sosok yang menyebalkan dan menjengkelkan, Elard. Zia berpikir mungkin belum bangun. Sehingga memunculkan inisiatif Zia untuk membangunkannya.
Tok... Tok... Tok
Zia mengetok pintu kamar Elard dengan keras tapi tidak ada jawaban dari dalam.
Elard hanya membiarkan suara ketokan berlanjut, dia malah menarik selimutnya dan tidur kembali. Menurut Elard ada versi Adel baru yang sangat merepotkan dan mengganggu hidupnya yaitu Zia.
Tanpa ba bi bu lagi Zia langsung membuka pintu kamar Elard dan untungnya tidak di kunci betapa terkejutnya Zia melihat Elard masih asik dengan dunia mimpinya.
"KAK ELLL BANGUN UDAH SIANG! " Teriak Zia dengan suara super cempreng, buktinya Elard langsung bangun mendengar suara Zia.
"Nggak usah teriak," ucap Elard datar yang langsung pergi ke kamar mandi.
"Kalau nggak teriak pasti kak El nggak bangun," kata Zia yang tidak mendapat jawaban dari Elard.
Zia memutuskan untuk turun ke bawah tidak mungkin kan jika harus menunggu Elard selesai mandi.
Di meja makan Zia hanya memainkan ponsel nya, sembari menunggu Elard.
Tak lama kemudian Elard datang dengan penampilan bajunya yang tidak dimasukkan, dasi yang tidak rapi, yang makin menambah kesan bad boy seorang Elard dan jangan lupa ia menenteng jaket Blackcarloz di tangan kiri.
"Kak El mau sekolah apa mau kemana kok pakaiannya nggak rapi gitu?" Tanya Zia saat Elard sampai di ruang makan.
"Ke pantai," balas Elard singkat.
"Kok ke pantai pakai seragam?" Tanya Zia lagi yang seketika membuat mood Elard menjadi hilang.
"Kalo pakai seragam itu bakal ke sekolah," Ucap Elard dingin, dia mati-mati an menahan emosinya sedangkan Zia hanya ber oh ria.
Setelah sarapan Elard beranjak pergi sekolah. Zia pun langsung mengikuti Elard di belakang.
"Ngapain ikutin gue?" Tanya Elard yang sekarang sudah di garasi ingin menaiki motornya.
"Mau berangkat sekolah bareng kak El lah emangnya mau ngapain lagi," jawab Zia santai.
"Naik taxi," ucap Elard dingin yang langsung pergi meninggalkan Zia.
"Kak El ih ngebelin. Bener kata Adel," gerutu Zia dengan berjalan ke depan gerbang tak lama kemudian terdapat taxi yang berhenti di depan Zia.
"Benar dengan mbk Zia?" Tanya sopir taxi itu.
"Emm iya ini Zia. Tapi perasaan Zia nggak pesen taxi deh."
"Tadi atas nama mas El yang pesen," kata sopir taxi yang membuat Zia tersenyum. Ternyata Elard masih mempunyai hati nurani.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ELARD DAN ZIA (END✅)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA, KARENA SEBAGIAN PART DI PRIVATE! ..... "Kak." "Iya?" "Kak." "Apa Zia?" "Kak El." "Apa sih Zi!" "Saranghae kak El," Ucap Zia dengan senyum manis yang selalu terukir di wajahnya yang cantik itu, akan tetapi tak ada jawaban...