Happy Reading
"KAK EL!" Seorang gadis berteriak tepat di depan pintu Elard sembari menggedor nya kuat, hingga membuat Elard mendengus kesal."KAK ELL! BANGUN NGGAK!"
"PINTUNYA ADEL DOBRAK NIH!" Teriak dari luar yang semakin menjadi - jadi.
"KAK ELLL, KATA BUNDA SURUH BANGUN, MASA KAK EL NGGAK MAU NURUTIN PERMINTAAN BUNDA!" Teriak gadis itu lagi dengan suara melengking dari luar kamar Elard.
Padahal waktu sudah sore hari, Elard masih enggan untuk bangun dari ranjang nya. Suara Adel, adik cerewet nya yang membuatnya terbangun. Mau tak mau ia harus meladeninya.
Elard membuka pintu nya terlihat sosok gadis yang membuat kegiatan sore nya terganggu. "Hmm apa?" Tanya Elard khas bangun tidur tapi jangan lupakan wajah flat nya.
Gadis itu menyengir. "Hehehe nggak apa-apa cuma mau minta pulpen tadi punya Adel habis, mau beli mager," jawab gadis itu, gadis yang bernama Adel dia adalah adik Elard, definisi Adel menurut Elard adalah merepotkan.
"Ganggu," ujar Elard singkat, hanya karena bolpoint, adik nya yang bawel itu mengganggu tidur nya.
"Ya gimana ya, Adel butuh kak," ucap Adel di akhiri dengan cengiran khas nya.
"Butuh? beli," balas Elard datar.
"Kan tadi Adel udah bilang mager kak El, sekarang kak El budek apa gimana sih?" celetuk Adel.
"Apa gunanya kaki sama tangan lo?" tanya Elard datar.
"Buat jalan sama ambil barang," balas Adel yang membuat Elard memutar bola mata nya malas.
Elard berbalik badan hendak ke kamar nya lagi. Namun, lengan nya langsung di cekal Adel kuat. Elard melihat lengan nya kemudian menatap Adel datar. "Kak El mau kemana?" Tanya Adel.
"Tidur."
"Kata bunda tadi suruh minta kak El, kalau nggak di kasih, Adel lapor bunda nih." Ancam Adel. Elard masuk kamar tak berselang lama ia kembali dengan membawa dan menyodorkan 1 pack bolpoint kepada Adel yang pasti bukan pulpen murah yang bisa ditawar seperti di pasar.
"Tumben kak El baik, btw makasih kak." Adel menerima bolpoint tersebut lalu pergi ke kamarnya.
Elard masuk kamarnya dengan malas, ia putuskan untuk mandi, menyegarkan tubuhnya kembali. Hanya gara-gara Adel mood nya menjadi hancur berubah 180 derajat.
Selesai mandi, Elard mengganti pakaian nya dengan celana hitam, atasan kaos hitam tidak lupa ia memakai jaket kebanggaan nya, jaket blackcarloz dengan bertuliskan leader.
Elard menuruni tangga dengan santai. Sampai di ruang keluarga, Elard tidak menyadari keberadaan bundanya.
"El mau kemana kamu?" Tanya Alayya.
"Keluar bunda," jawab Elard dengan berhenti sambil menatap bundanya.
Alayya membuka halaman majalah selanjutnya, lalu melihat Elard lagi. "Jangan pulang malem-malem ya El," ucap alayya memperingati.
"Iya." Elard langsung menyalami tangan Alayya lalu pergi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ELARD DAN ZIA (END✅)
Fiksi RemajaFOLLOW DULU SEBELUM BACA, KARENA SEBAGIAN PART DI PRIVATE! ..... "Kak." "Iya?" "Kak." "Apa Zia?" "Kak El." "Apa sih Zi!" "Saranghae kak El," Ucap Zia dengan senyum manis yang selalu terukir di wajahnya yang cantik itu, akan tetapi tak ada jawaban...