Part 41✨Tamparan Keras

14.2K 619 8
                                    

Happy reading.

"Bolehkah aku bergantung kepadamu? sungguh hidup ini membutuhkan mu, setiap waktu, bahkan setiap detik."
"Keyzia.
.
.
.
.
.

Zela menghembuskan napasnya kasar "Zia sama kak El lagi apa ya sekarang? Enaknya yang lagi kasmaran, lah kita diajak ke puncak tapi cuma di anggurin nongkrong diwarung kayak gini, baterai gue juga udah lowbet, gini amat hidup kita," ucap Zela lesu memandangi ponselnya yang telah lowbet.

"Iya enak jadi Zia nggak dianggurin, lah kita dianggurin gini, ya wajar sih Zia kan kesini sama tunangannya terus kita kan enggak," ucap Via yang kini juga mendadak lesu.

"Kalian kenapa kayak orang galau gitu? Harusnya dinikmatin dong, jarang-jarang loh kita ke puncak," ucap Ley memberi semangat.

"Kalau sama doi mungkin bisa semangat Ley, suasana nya bisa beda lah ini garing parah," ucap Via.

Terdengar ricuhan dari luar yang membuat ketiga gadis tersebut mengarahkan pandangan mereka ke arah pintu warung.

"Nah itu mereka," ucap Zela menunjuk anggota inti Blackcarloz yang masuk ke dalam warung.

"Kalian lama banget sih, sampai berakar nih gue nunggunya," ucap Zela kesal.

"Kita disini acaranya bukan cuma pertemuan sama 1 atau 2 geng tapi banyak geng jadi wajar lah kalau lama, jadi cewek nggak sabaran banget," cibir Arsen.

"Gue nunggu kalian sampai lowbat nih ponsel, kalau pun lama jika ponsel gue nggak lowbat pasti nggak akan sebosan ini," ucap Zela geram.

"Kak El, mana Zia?" Tanya Ley kepada Elard karena sedari Blackcarloz datang Ley tidak melihat keberadaan Zia.

"Mana gue tau," ucap Elard datar yang membuat ketiga teman Zia bingung.

"Tadi kak El panggil Zia kan?" Kini Via yang bertanya.

"Nggak," jawab Elard dingin.

"Kak El jangan main-main deh pasti becanda kan?" Tanya Zela.

"Ngapain gue harus becanda, nggak guna," jawab Elard datar.

Ketiga teman Zia langsung saling menatap satu sama lain.

"Yaampun gimana ini!" Ucap Zela mulai panik.

"Gue khawatir kalau sampai terjadi apa-apa sama Zia," frustasi Via.

"Harusnya kita tadi kukuh ikut," sesal Ley.

"Emangnya kenapa sih? Terus si Zia nya kemana emang?" Tanya Deon bingung dengan 3 gadis di depannya ini ketara dari wajah mereka sangat panik.

"Tadi Zia di jemput sama cowok, katanya itu suruhan kak Elard buat panggilin Zia, pas kita mau ikut cowok itu ngelarang dengan alasan kak El nggak izinin kita ikut," ucap Zela panik.

Tanpa sadar Elard mengepalkan tangannya sampai terlihat buku-buku jarinya mendengar cerita Zela.

"Ini artinya Zia ada yang jebak," ucap Arkan.

"Iya gue tau, cabut, kita cari Zia," ucap Elard dingin dan terlihat sorotan matanya yang sangat tajam.

"Kita ikut, kita juga khawatir sama Zia," ucap Via memelas.

ELARD DAN ZIA (END✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang