Happy Reading.
"Sederhananya, pertemuan diciptakan untuk perpisahan, manis namun, miris."
-Keyzia."Aku berharapnya, pertemuan kita akan berujung manis."
-Keyzia.
.
.
.
.
.Hari ini adalah hari pertama Zia bersekolah di Jakarta. Kemarin Anthony telah mendaftarkannya di SMA Galaxy Internasional School, SMA yang terkenal di ibu kota.
"Mama, papa, kak Sean, good morning," teriak Zia dari lantai atas. Ia baru saja keluar dari kamarnya sembari berlari kecil menuruni tangga menuju meja makan.
"Morning juga sayang," sapa Tiana balik.
"Anak papa mau sekolah ya, sekolah yang bener ya Zi," ujar Anthony sembari menyantap nasi goreng yang telah disiapkan Tiana.
Zia menarik kursi, kemudian ia duduk dengan santai . "Udah pastinya dong pa, Zia kan anak baik pasti sekolahnya bener nggak bolos-bolos an kayak kak Sean," ucap Zia dengan melirik - lirik Sean yang sedang melahap nasi gorengnya.
"Uhuk-uhuk." Sean langsung tersedak, tenggorokannya pun terasa sakit, dengan sigap Tiana mengambilkan air putih untuknya.
"Sean kalau makan pelan-pelan," nasihat Tiana seraya mengelus punggung Sean lembut.
"Iya ma." Sean menatap Zia tajam yang sekarang tengah menertawakannya.
"Ngapain lo ketawa?" Tanya Sean sewit. Dia tau adiknya sedang menertawakan nya.
"Kak Sean kalau kesedak lucu kayak kambingnya pak Jaka tetangga sebelah."
"Sejak kapan pak Jaka punya kambing? Emang gimana kambing kalau kesedak?"
"Punya. Kambing kesedaknya kayak kak Sean, pokoknya persis deh udah jadi parody gitu."
"Jadi lo samain gue sama kambing!" ucap Sean mulai emosi dengan bocah kematian di depannya itu.
Zia mengedikkan bahunya. "Enggak kok, kan Zia bilang tadi kalau kesedaknya sama kayak kambingnya pak Jaka. Zia nggak bilang kalau kak Sean kambing," ucap Zia polos.
"Udah-udah, Zia makan gih, terus berangkat sekolah, nanti terlambat," celetuk Tiana menengahi pertengkaran dua bersaudara itu.
"Oh iya nanti Zia sekolah naik apa?" Tanya Zia saat menyantap nasi gorengnya.
"Naik ----" Ucap Anthony yang langsung di potong Sean.
"Jalan kaki."
Zia menoleh ke arah Sean sinis. "Nggak nanya sama kak Sean," ujar Zia acuh.
"Pa," Panggil Zia lagi.
"Nanti di anter sama kakak kamu kebetulan kakak kamu juga ada kampus pagi," ujar Anthony enteng yang membuat Sean langsung melotot matanya.
"Pa, Zia di suruh anter pak Dadang aja deh," protes Sean tak terima jika harus mengantar Zia ke sekolah.
"Sekalian jagain adik kamu."
"Tapi pa, nanti dikira nganter bocah SD."
Zia menoleh ke arah Sean cepat, ia langsung mengerucutkan bibir nya kesal. "Ihh kak Sean kok gitu kalau papa suruh anter ya dianterin dong," ucapnya dengan muka yang sangat menyebalkan di mata Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELARD DAN ZIA (END✅)
Novela JuvenilFOLLOW DULU SEBELUM BACA, KARENA SEBAGIAN PART DI PRIVATE! ..... "Kak." "Iya?" "Kak." "Apa Zia?" "Kak El." "Apa sih Zi!" "Saranghae kak El," Ucap Zia dengan senyum manis yang selalu terukir di wajahnya yang cantik itu, akan tetapi tak ada jawaban...