Happy reading.
"Orang baik tidak harus mengatakan bahwa dirinya baik, namun mereka menunjukkannya."
-Keyzia.
.
.
.
.
.Semua siswa gempar atas masuk rumah sakitnya Zia karena tindakan pembullyan. Dan telah terbongkar siapa yang melakukan tindakan tersebut. Mereka semua sudah menebak pasti yang melakukan adalah Lauren dan antek-antek nya tetapi sepanjang sejarah pembullyan mereka, yang mengakibatkan korban sampai ke rumah sakit, baru Zia.
Anggota inti Blackcarloz lah yang mencari dan menyelidiki pastinya komando dari Elard.
Lauren dan teman-teman nya sedang di urus oleh guru bk dan hukuman mereka di skors selama satu minggu dari tindakan itu makin menambah rasa benci di benak Lauren terhadap Zia.
***
Sekarang Elard berada di ruang inapnya Zia. Dia memutuskan untuk tidak sekolah, menjaga Zia. Ia membolos.
Saat ini Elard tengah santai duduk di sofa dengan memainkan ponsel nya.
"Eughhh," rintih Zia dengan memegangi kepalanya. Elard langsung berdiri dan melihat kondisi Zia.
"Kenapa?" Tanya Elard dingin.
"Kok kak El nggak sekolah?" Tanya Zia tanpa menjawab pertanyaan Elard.
"Ngerawat lo," jawab Elard datar.
"Kok kak El baik? " Ucap Zia polos yang seketika membuat Elard melotot.
"Gue nggak sejahat yang lo pikir," balas Elard dingin.
"Enggak gitu maksudnya, kak El kok nggak nyebelin biasanya aja nyebelin banget," ucap Zia panjang yang membuat Elard heran.
"Ngrepotin," ucap Elard datar.
"Permisi," ucap seorang dokter yang baru saja memasuki ruangan Zia.
"Huwaaa kak El Zia takut di suntik, Zia nggak mau kalau di suntik, di suntik itu sakit huwaaa Zia nggak mau kak El!" Teriak Zia histeris saat dokter mendekat ke arahnya.
"Nggak usah kayak bocil," ucap Elard datar sedangkan Zia hanya mengerucutkan bibirnya karena sejak kedatangan dokter tadi Zia memegang tangan Elard dan menggoyang-goyangkan nya, sangat memalukan dan merepotkan bukan.
"Saya tidak mau menyuntik Zia, saya cuma mau melihat bagaimana perkembangan kamu," ucap dokter itu lalu memeriksa Zia.
"Ohhh dokter mau periksa Zia, kirain kalau mau suntik Zia," ucap Zia polos yang membuat Elard memutar bola matanya malas.
"Memalukan," ucap Elard datar.
"Masih ada yang sakit? "Tanya dokter itu kepada Zia.
"Emm kepala Zia kadang pusing terus perut Zia juga kadang sakit," ucap Zia jujur.
"Ohh begitu, istirahat yang cukup ya," ucap dokter itu lagi dan Zia mengangguk angguk tanda paham. Setelah sesi pemeriksaan selesai, dokter tersebut keluar menyisakan Elard dan Zia dalam ruangan, suasana terasa sangat awkward tak ada yang berbicara ruangan sunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELARD DAN ZIA (END✅)
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM BACA, KARENA SEBAGIAN PART DI PRIVATE! ..... "Kak." "Iya?" "Kak." "Apa Zia?" "Kak El." "Apa sih Zi!" "Saranghae kak El," Ucap Zia dengan senyum manis yang selalu terukir di wajahnya yang cantik itu, akan tetapi tak ada jawaban...