^Bakugou POV^
"Kerja kelompok, huh"
Cih, pulang telat lagi dia nanti!
Padahal hari ini aku pulang cepat!
Jam 5 sore sebentar lagi.
Huh, aku jemput saja nanti.
Repot memang kalau begini.
Tapi aku tidak mau menghalangi mimpinya.
Sebelum kami menikah, fia bilang dia sudah diterima di universitas jalur prestasi.
Mana mungkin aku menghancurkan mimpinya itu.
"Ka-Kacchan"
"Nanda kuso Deku ka?"
"Ehm, laporan dulu"
"Wakatta yo"
Huh, harus laporan dulu.
Oh, iya aju lupa tanya apa di kelompoknya ada cowok atau tidak.
Dan dia tidak bilang kerja kelompok di mana.
Dengan siapa saja.
Salahku tidak bertanya.
Lebih baik aku cepat ke kampusnya, dia kan paling suka perpustakaan.
Mungkin saja dia di sana.
Aku selesai laporan sialan dan langsung ke parkiran mobil.
Aku punya SIM!
"Kacchan"
"Nanda?"
"Apa kau tidak penasaran sesuatu?"
"Hah? Bicara yang jelas!"
"Soal Hawks-san yang hilang"
"Masa bodoh kuso Deku! Bukan urusanku!"
Memangnya penting? Urusi saja urusan pribadimu.
Tapi aku juga penasaran.
Akibat perang besar itu, beberapa hero pensiun.
Bahkan orang-orang ragu terhadap hero.
Ck, bodoh amat!
[Y/n] bahkan kena dampaknya.
TAPI DIA TIDAK INGAT AKU PERNAH MENYELAMATKANNYA!
"KUSO DEKU!"
Diingat lagi membuatku kesal!
💥💥💥
^Reader POV^
Aku harap dia tidak menjemput.
Aku lupa bilang kalau aku kerja kelompok di kampus.
Apalagi...ada teman cowok di sini.
Uhh, pasti dia cemburu tidak jelas nanti.
"Ne [y/n]-chan"
Aku mendongak karena ada yang memanggil.
Aku terus melamun menatap layar ponselku.
Aku memandangi kontak Katsuki, takut-takut kalau dia telpon.
"Kau sudah menikah kan ya?"
"Eh, i-iya...", kenapa pertanyaan itu lagi?
Di kampus saat pertama masuk aiu terus ditanyakan ini.