15. Baby

2.4K 293 56
                                    

^Author POV^

Rumah duka.

Tempat di mana nantinya akan berpisah dengan orang terdekat untuk selamanya.

Seperti saat ini, kau dan Katsuki mendatangi upacara pemakaman kecil.

"Kawaiso...", gumammu.

Isakmu terdengar, suamimu merangkul bahumu yang bergetar menatap peti mati.

Meski bukan orang yang kalian kenal sama sekali.

Namun, kalian memiliki tanggung jawab dari orang itu.

Bayi tampan mungil yang kalian selamatkan bersama.

Bunga diletakkan di peti sebagai pengantar selamat tinggal sebelum di kremasi.

Peti tersebut mulai dimasukkan ke tempat pembakaran panas.

Peti hangus menyisakan tulang belulang saja di dasar lempengan besi.

Dimasukkan ke kotak kecil tulang belulang tersebut beserta abunya.

"Ayo ke rumahnya sekarang"

Dari rumah duka menuju ke rumah wanita yang kalian makamkan itu sebelum dimakamkan.

Sepanjang jalan hanya diselimuti keheningan.

Larut dalam pikiran masing-masing.

Kalian menuju ke alamat yang kalian dapat dari kepolisian.

Berdasarkan data yang di dapat suamimu.

"Di sini"

Apartemen kecil dan tampak reot.

Di kamar yang kecil di sana pernah ada kehidupan yang hangat.

Namun, kini sirna.

"Ah, kalian keluarganya ya? Aku sempat khawatir karena tidak ada yang datang saat mendengar Yosano-san meninggal", ujar pemilik apartemen. "Penghuni di sini sudah banyak yang pergi, yah tempat ini mau dibongkar sih untuk renovasi"

Kalian berkeliling ruangan sempit itu.

Berantakan.

Kantong sampah menumpuk.

Cucian masih dijemur.

Cucian piring menumpuk.

"Yosano-san kudengar dia kawin lari, keluarga mereka juga tidak peduli"

"Yosano Kouta-san di mana sekarang?"

"Suaminya? Meninggal tepat saat Kouki-kun lahir"

Buku panduan ibu hamil kau temukan.

Di sana pemeriksaan dari sebelum dan sesudah melahirkan.

"Yosano Kouki-kun...anoko no namae desu ne", gumammu.

Kalian mengambil beberapa barang di sana dan ikut membersihkan kamar kumuh tersebut sebelum kembali.

Pemakaman singkat di kuburan hanya didatangi oleh kalian berdua dan seorang biksu yang berdoa.

Hari yang kelam rasanya.

Salam perpisahan terakhir untuk bayi dan ibunya.

💥💥💥

^

Bakugou POV^

Dia jadi murung seharian.

"[Y/n]"

"Daijoubu yo, Katsuki...tada chotto sukoshi...kanashi"

Kouki tertidur di gendongannya.

Anak ini kami adopsi.

Selain karena pesan terakhir wanita yang merupakan ibu kandung Kouki.

Aku hanya ingin menyenangkannya saja.

Karena perbuatanku yang tidak kusengaja...satu ovumnya diangkat.

Aku bukannya pasrah atau apapun.

Aku hanya ingin menyenangkannya dan aku ingin merawat anak ini.

Daripada dia ditelantarkan.

"Kouki-kun...masih bayi sudah yatim piatu, aku bingung saat dia besar nanti...kalau dia menanyakan di mana orang tua aslinya"

"Bilang saja anak pungut"

"Katsuki!"

"Gomen...", mulut sialan memang. "Kita akan beritahu hal itu saat dia siap"

"Uhn...aku mau memandikannya"

"Aa, aku akan buat altar"

Ini hal merepotkan memajg, terlebih abu yang kubawa tidak ada hubungannya dengan kami sama sekali.

Ini kubuat untuk menghormati mereka dan agar nantinya Kouki tidak melupakan keduanya.

"

Ano Katsuki..."

"Hm?"

"Katsuki wa...kakkoi desu yo"

Na-"NA-NANDE KYUNI!?"

HAZUKASHI DAYO KUSO OTAKU!

"Oeek! Oeek!"

"Ah, suman!", sialan aku lupa kakau Kouki ada!

"Yosh, yosh, nakanaide yo", sosok [y/n] terlihat cantik. "Katsuki ah bukan...ayahmu memang begitu kalau bicara selalu gas dan tolong bahasanya"

Ayah? Aku?

Entah kenapa itu membuat pipiku semakin memanas.

Ah, sekarang kami jadi orang tua.

Meski Kouki hnaya anak angkat, dia akan kami rawat seperti anak kandung sendiri.

Yah...meski belum ada ank kandung.

Minta jatahnya aku tambahin saja.

"Kouki-kun lihat muka ayah merah sampai telinga"

"URUSE!"

"Aduh, jangan teriak-teriak dong ayah Kouki-kun jadi takut nih. Nanti dia budek sejak dini pokoknya kau yang salah"

"Su-suman"

"Hehe, yuk Kouki-kun mandi dengan ibu...sniff"

"Oi, nakuna"

"Aku tidak menangis ukh..."

Astaga dia sama cengengnya dengan si kuso nerd.

[Y/n] terlihat sangat cantik, ehem.

Aura keibuannya yang membuatnya semakin membuatnya cantik.

"Katsuki!"

"APA!?"

"Ada satu masalah lagi"

"Hah?", masalah apalagi.

"Ehm...tidak jadi!"

"Hah? Katakan masalah apa, Kouki mencret?"

"Bu-bukan, i-itu...su"

"Su?"

"Su-susu untuk Kouki-kun, mana kungkin pakai susu formula dia saja baru beberapa minggu lahir. Te-terus kan a-aku ehm...masih belum bisa menyusui"

"Kalau begitu kubuat keluar"

"Hah!?"

Younger Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang