^Author POV^
Mari kita sedikit mundur :v
Ke pertarungan antara kalian dan villian.
Katsuki melawan butler.
"Aku benci kotor"
"Aku benci kau butler bangsat!"
"Huh, bagaimana mana bisa istrimu memilihmu sih? Jelas aku lebih tampan"
"BACOT!"
"Fire bom"
Blar!
Kau melawan Trixis.
"Hai", sapamu langsung menodong kayu runcing tepat di leher Trixis. "Merindukanku?"
"Fufu, kau memang pintar~ cepat sekali menemukanku~"
"Tidak perlu basa-basi, katakan di mana anak-anak kami?"
"Kasih tahu tidak ya fufu~?"
"Teme!"
"Switch"
Zleb!
Keadaan tidak menguntungkan bagi kalian.
"Ahak!"
"Pupu, jadi donat dong~"
"Khk!"
"Jadi sate kau"
Terus dan terus.
Tidak ada celah yang menguntungkan bagi kalian.
Kehilangan banyak darah.
Luka yang tercipta.
Terus dan terus.
Menyerang dengan amarah tidak ada gunanya.
Kalian berhenti sejenak.
"Ada apa tuan? Menyerah?"
"Pupupu~ sudah mati? Kalau belum gerak dong~ baru kali ini aku bersemangat pupu~"
Bibir kalian bergerak membisikkan sesuatu.
"Seandainya..."
"Aku...sampai sini saja..."
Berbeda tempat namun kalian berdiri bersamaan.
"Aku ingin membiarkan [y/n]/Katsuki hidup!"
Kekuatan quirk terbesar kalian kerahkan.
"Suit armor: forest night!"
"SHINE!"
Villian tersebut meyeringai lebar dan tertawa puas.
Kecepatan yang tak bercelah.
Serangan demi serangan kalian kini lebih unggul.
Villian yang tak terluka sedikit pun.
"Mustahil!"
"Bagaimana...kau sudah sekarat!? Kau ingin mati!?"
"Kalau begitu matilah bersama kami!"
Bom penghancuran diri.
Akan meledak dalam 3 menit.
Selama itu kalian terus mengerahkan kekuatan.
Walaupun kehilangan tangan.
Walaupun paras elok harus mendapat bekas luka.
Tidak peduli.
Sampai villian tumbang, waktu tersisa 20 detik.