Waktu berlalu dengan cepat.
Musim pun berlalu cepat.
Usia terus bertambah.
Anak-anak yang dulunya kecil terus tumbuh dewasa.
Hei, [y/n].
Kouki dan Natsuki akan masuk SMP sekarang.
Kau bisa lihat kan?
Mereka makin besar.
Kau tahu?
Kouki sangat populer terutama di kalangan perempuan.
Haha, dia kewalahan.
Lalu Natsuki yang membelanya saat ada yang membully kakaknya itu.
Ah, aku dengar Kouki tidak punya banyak teman karena Natsuki.
Natsuki bilang, teman-temannya itu hanya mau memanfaatkan kepintaran Kouki.
Anak baik kan?
Yah, meski sifatnya 11:12 mirip denganku.
Oh, quirk Natsuki gabungan antara kau dan aku.
Bisa kau bayangkan bukan?
"Hei, hei kenapa kalian menangis? Tidak malu apa dilihat ibu?"
"Kouki kangen kaachan"
"Aku nggak nangis! Hiks"
"Ayah juga rindu padanya, jangan menangis. Ibu nanti khawatir lho"
Hari ini hari perayaan yang tidak kusuka.
Hari perayaan kematianmu.
Aku pun tidak menduga kau akan pergi lebih dulu dariku.
Maaf aku sempat menelantarkan anak-anak dan hampir mencelakai mereka karena rasa kehilanganku yang berlebihan.
Permintaan terakhirmu itu, agar aku membaca rekam medikmu dan segalanya.
Juga suratmu.
Surat-surat yang selalu kau kirim di hari ulang tahunku, Kouki, dan Natsuki.
Surat yang kau tulis sebelum kau tiada.
Bagaimana bisa kau menulis sebanyak itu?
"Tadaima"
"Touchan, aku saja yang masak"
"Ah, iya..."
"Natsuki-kun bantuin ya"
"Iya, iya, huh mulai deh mode emak-emak"
Aku merasa sentimental setiap merayakan hari suram ini.
Ah, aku tidak boleh begitu.
Satu hal lagi, Kouki menggantikanmu dengan sangat baik.
Dia bisa diandalkan.
"[Y/n]...aku merindukanmu"
Tanpa sadar aku terlelap karena lelah.
💥💥💥
"Hei, hei, hei"
Ck, siapa yang mengganggu tidurku!
Aku menepis tangan siapapun itu.
Tapi aku tak percaya saat aku membuka mataku.
"Hehe, gomen Katsuki"
Dia ada di hadapanku.
Katakan kalau ini mimpi aku tidak ingin terbangun cepat.