^Author POV^
Matahari menyelinap masuk dari balik gorden.
"Katsuki, bangun"
"Hm~"
Burung-burung pun bernyanyi.
KWAK! V:
Damainya kan :v
"Ohayou, Katsuki"
"Hm, oha--"
"Chu~"
Adegan manis yang membuat jantung berdebar dan seketika membatu :v
Pipinya baru saja merasakan bibir kenyalmu yang terasa manis.
"Kok melamun? Nanti telat lho"
Tidak pernah istrinya itu menciumnya lebih dulu.
Ia menutupi setengah wajahnya dengan pungungg tangannya.
Menatap pintu yang tadi dilewati istrinya.
"Kuso otaku...damage baka"
Aroma masakan yang sedap memenuhi dapur.
Senandung lembut dari bibirmu pun ikut mengiringi.
Anak-anak yang bermain di bangku khusus bayi.
Terlihat damai bukan :v
Damai bukan :v
Sangat damai :v
Kegiatan rutib di pagi hari seperti biasa.
Sarapan.
Bersiap bekerja.
Membersihkan rumah.
Merapikan ini itu.
Rutinitas yang kau rindukan di rumah ini.
"Ittekimasu"
"Itterashai~"
"Cuma itu? Sungguh?"
"Hm? Kau minta apa Katsuki?"
"Ck, sudahlah aku p--"
Pipi Katsuki sekali lagi mendapat ciuman kejutan. "Hehe bercanda itu kan?"
"Huh", semburat tipis terlukis di wajahnya. "Di pipi terus?"
"Hihi, bilang dong"
Kecupan manis di bibir.
Morning kiss.
Di depan pintu.
Untung tetangga nggak lihat :v
Senyummu tak luntur mengantarkan suamimu yang akan pergi kerja.
Begitu dirinya menghilang dari balik pintu.
Senyummu memudar.
Lengan kanan atasmu kau remas menahan sakit.
"Kouki, jaga adikmu sebentar ya"
"Uhn!"
"Anak pintar"
Berusaha tersenyum dan terlihat baik-baik saja jauh lebih menyakitkan dibanding luka yang kau dapat.
Langkahmu pelan masuk ke kamar kalian berdua.
Kaus longgar milik suamimua kau lepas perlahan.
Punggung yang terlihat retak dan berlubang di bagian tengah.
Meringis pelan kala belitan perban kau lepas.
Diganti dengan yang baru.
Sesudahnya kau pakai lagi kausmu.