^Author POV^
"Tadaima~"
"Natsuki ini rumah kita"
Rumah yang telah lama kau tinggali...
"Katsuki"
"A-aku bisa jelaskan"
Tampak berantakan seperti sehabis perang dunia :v//plak
Ok, lebay :v
Furnitur yang kotor.
Barang pecah.
Lantai basah entah oleh air apa.
"Kaing!"
"Aeong!"
Makanan hewan berserakan di mana-mana.
Sudah seperti pertengkaran rumah tangga yang ekstrem.
"Ini salah Kouki!"
"Touchan tega uduh anak endili"
"Kau kan yang--"
"Katsuki"
Yang dipanggil langsung merinding disko dan mandi keringat dingin :v
"Tidur di sofa selama sebulan"
"Hah!?"
"Ok setahun, tidak ada jatah untukmu"
"[Y/n] ayolah"
"Setahun, sebulan atau selamanya? Pilih"
"Sebulan...sumimasen"
"Atu bantu touchan ya"
"Kouki, main sama Natsuki saja ya"
"Tapi tapi itu uga atu yang uat"
"Hah, baiklah tapi sebisamu ya"
Kouki dewasa sejak dini :v
Akhirnya Bakugou membersihkan kekacauan dengan perasaan berat hati karena tidak ada jatah sebulan dan tidur memeluk dirimu.
Kouki yang sudah bisa jaan dengan benar ikut membantu sebisanya.
Sementara dirimu naik ke lantai dua dan ke kamarmu.
"Untung Natsuki tidur coba nggak"
Menaruh tubuh mungil itu di hox bayi dengan hati-hati agar tidak terbangun.
Senyummu menghangat menatap anakmu.
"Terima kasih sudah lahir ke dunia", gumammu lembut.
"[Y/n]!"
Kau dikejutkan oleh suara suamimu.
Urat halus kekesalan pun terciota di dahimu.
Meski begitu kau dengan hati-hati keluar kamar.
"A--wow"
Rumah yang berantakan bersih dan rapi seketika.
Heran rasanya kau pun menghampiri suamimu.
"Kau yang berbuat begini Katsuki? Mana mungkin ya, kau kan pengacau"
"Ck, aku benci menyangkalnya tapi ini memang bukan aku"
"Kouki?"
"Kaachan!"
Kouki yang terpanggil menghampirimu dengan melayang di udara.
Matamu membelalak melihat hal itu.
"Haha...hah~", dan membuatmu pingsan.
Untung Katsuki sigap menopang tubuhmu.