^Reader POV^
"Ukh..."
Badanku sakit semua astaga.
Hah, aku pikir menikah adalah hal yang terbaik.
Tidak kusangka dia seganas ini!
Bulan madu di musim panas
Menginap di penginapan bergaya tradisional menjadi pilihan.
Awal musim panas yang ganas!
"Oh, okitta"
"Hii!"
Aku reflek menutupi tubuhku dengan selimut futon.
"Nanda?"
Ah, aku melakukan kesalahan! Dia padti ma--
Sret.
Eh? Nani? Kok tetiba aku digendong?
"Ano..."
"Damatte"
"Ha-ha'i! Sumimasen!"
Aku pasrah dibawa ke mana olehnya saja aku tidak tau.
Satu uang kutahu, jangan sampai membuatnya kesal.
Aku hanya tahu itu dari teman-temannya.
Aku saja tidak pernah bicara dengannya.
Mungkin?
"Apa airnya sesuai?"
"Eh?", aku kelamaan ngelamun.
"Airnya, kepanasan tidak?"
Aku melihat ke bak mandi, kakiku sudah masuk ke sana.
Hangat. "Tidak kok, ehm...terima kasih"
Aku dimasukkan ke bak mandi pelan.
Sangat pelan seperti memegang kaca tipis yang mudah rapuh.
Alih-alih nyaman...rasanya nyeri.
Semoga muka sakitku tidak terlihat olehnya.
"Ittai doko da?"
Tapi sepertinya perkiraanku salah. "Da-daijoubu desu"
"Uso"
Aku bilang saja! "I-ini karena kau tahu! A-aku tidak mau melakukannya tapi kau memaksa! Sakit tahu!"
Ah, sial memang aku bisa membuatnya marah.
Tapi beneran sakit!
Bekas gigitan bahkan sampai berdarah!
Ruam merah yang dibuatnya bukan main!
Ma-main masuk tanpa bilang!
Ah, air mataku sampai keluar!
"Suman"
"Eh?", minta maaf kok tumben? "Kau...tidak marah?"
"Hah? Untuk apa aku marah jika aku yang salah?", iya sih. "Aku...terlalu kasar karena menuruti nafsu. Maaf, biar kuobati"
"Arigatou?"
Di luar dugaan ternyata.
Dia tidak seperti yang orang lain katakan.
Yah, untuk sekarang.
"Malam ini ada festival dekat sinizmau ke sana?"
"Hanabi?"
"Aa, aku dapat info dari pemilik penginapan"
Festival! Aku suka! "Uhn! Iko!"
💥💥💥