^Reader POV^
"Shinsou!"
"Ehm, hai?"
"Eri-chan doumo!"
"Ko-konnichiwa"
Hari ini karena masih libur...nggak, aku diliburkan karena aku pingsan lagi hehe.
Bisa dibilang aku merasa lemas.
Masih sering muntah dan makanpun masih sedikit karena mencium baunya saja eneg.
Lalu orang ini sahabat karibku!
Haha, dia bilang mau kemari ya sudah aku izinin toh Katsuki juga izinin.
"Nande omae wa koko ni ikitanda?"
"Katsuki, jangan lagi"
"Bakugou-san, jangan bertengkar"
"Aku ke sini dalam damai"
Memang sih Katsuki itu posesif tapi kalau ke Shinsou dia langsung sensi.
Bawaannya mau ajak tawuran saja.
Macam Genji dan Serizawa.
Macam Naruto dan Sasuke.
"Kouki ini Eri-chan"
"Woah, chisai"
"Hehe, tapi kata orang untuk ukuran bayi 4 bulan dia dikata besar"
"Wah, wangi"
Aku mengalihkan perhatian Eri-chan agar tidak mendengar dan melihat kedua orang idiot sedang bertengkar.
Langsung kuamankan di ruang tamu.
Biar tidak ternodai.
"Arf!"
"Mii!"
"Neko da! Ah, inu mo aru!"
"Ah, ini Akago dan Hakoki namanya"
"Kawaii"
Ah, ademnya lihat Eri-chan.
Waktu sekolah, karena aku dan Shinsou dapat program pindah jurusan jadi sering ketemu Eri-chan karena Aizawa-sensei yang bertanggung jawab.
Jadi akrab deh.
Aku kasihan juga kalau dengar nasib anak ini dulu.
Aku diberitahu oleh Izuku.
Ehm, apa mungkin sebenarnya Aizawa-sensei adopsi Eri-chan?
"Kau ini kenapa sih?"
"Pulang sana! Kau mengganggu!"
"Baru datang diusir, aku cuma berkunjung"
"BODOH AMAT!"
Ukh...mereka berdua.
"Eri-chan tunggu di sini sebentar ya"
Masa masih bertengkar sih?
Di depan pintu lagi.
Aku mendorong mereka keluar dan mengunci pintu dari dalam.
Pintu kaca ke halaman juga sudah kukunci.
Pintu belakangan juga.
Nah, damai sudah.
Aku menjulurkan lidahku ke Katsuki yang menatapku kesal di luar.
"Eri-chan pet suki?"
"Uhn, suki!"
Biarkan bapack-bapack itu berdamai dengan cara mereka di luar.
Katsuki itu hanya cemburu karena semasa sekolah aku dekat dengan Shinsou.