02. Marah

2K 121 0
                                    

Sebelum baca, alangkah baik nya  injek dulu bintang di pojok kiri bawah yaa ^^

Happy reading!

•••

"Pa, nanti anter Ara sekolah ya, Daniel ada urusan dulu."

"Kamu mau kemana, Daniel?"

"Daniel!"

Daniel keluar dari rumah nya tanpa menghiraukan kedua orang tua nya yang terus memanggil-manggil nama nya. Bukan tak mau mengantar Ara sekolah, Daniel mempunyai urusan yang serius. Dan terpaksa ia harus meminta tolong kepada sang Papa.

Mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia ingin segera membereskan masalah nya. Ia ingin segera bertemu Arabelle, gadis nya.

Daniel membelokan mobil nya ke sebuah gudang yang tak terawat itu. Keluar dari mobil, lalu berjalan memasuki gudang. Bibir nya menyunggingkan smirk.

Brak

Membuka pintu kasar, Daniel langsung melihat orang yang duduk di kursi dengan tangan, kaki, juga badan yang terikat. Jangan lupakan bibir yang di bungkam dengan kain membuat orang itu tak bisa berteriak.

Daniel mendekat. Tangannya terangkat membuka kain yang membungkam mulut seorang gadis yang kini menatapnya dengan sorot mata ketakutan.

"Lepasin gue!" ucapnya setelah Daniel melepaskan kain itu.

"Sebenernya gue gak mau bunuh lo, tapi... salah lo sendiri yang liat gue bunuh orang. Sebenernya gue punya janji sama cewek gue buat gak bunuh orang lagi. Bunuh sekali lagi gak papa kan? Gak papa lah orang gue yang main," Daniel tertawa di saat gadis yang di hadapannya ini ketakutan.

"PEMBUNUH! BAJINGAN!"

"Eits, ssst. Jangan teriak, nanti ada yang denger. Mau mulai sekarang, hm?"

"LEPASIN GUE!"

"Capek-capek gue nyuruh orang buat nangkep lo. Masa iya gue lepasin lagi? Haha ngaco lo!"

"GUE SUMPAHIN CEWEK LO MATI DI BUNUH!"

Brak

Daniel menendang tumpukan kayu yang berada disamping gadis itu. Menutup mata dengan napas memburu. Lalu menyeringai.

"Menantang, hm?"

Daniel mendekat, mengeluarkan sebilah pisau kecil kesayangan nya. Membuat gadis itu lagi-lagi di buat ketakutan setengah mati.

Mata Daniel melihat gadis itu dari atas sampai bawah, lalu melihat name tag gadis itu. Ya, Daniel akan membunuh seorang gadis yang masih bersekolah.

"Dina, nama lo Dina? Siap-siap, mulut lo gak berfungsi dengan baik ya? Tenang aja, gue bisa ilangin itu."

Gadis yang bernama Dina itu memberontak sekuat tenaga saat Daniel semakin mendekat, ah bahkan sekarang laki-laki kejam itu sudah berjongkok di hadapannya. Membuat air mata nya lagi-lagi mengalir deras.

Daniel merobek seragam gadis itu. Ia akan bermain dari perut terlebih dahulu. Tangan yang memegang pisau itu terangkat, mendekat, dan... perlahan Daniel menggoreskan pisau itu di perut Dina.

Arabelle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang