Hai
Jangan jadi sider ya sayang-sayangku. Komen dong 😢
HAPPY READING!
•••
Cklek
Brak
"Sial," pria itu dengan cepat keluar dari kamar Ara melalui jendela. Gadis itu tak benar-benar mati, ia kira di rumah ini memang sudah tak ada siapapun lagi, tapi ternyata ia salah.
Tapi tak apa, yang penting ia sudah menusuk perut gadis itu, dan membalaskan dendamnya pada Adrian. Mungkin sekarang ia akan memghampiri lelaki tak berguna itu.
Daniel menjatuhkan kue yang ia pegang, dengan cepat ia berlari ke arah Ara yang sudah terkulai.
"BUKA MATA KAMU, RA!" teriak Daniel ketika melihat Ara yang perlahan seperti menutup matanya.
"S-sakit, Daniel," rintih Ara membuat Daniel menggeram marah.
Daniel mengangkat tubuh Ara, lalu berjalam dengan cepat keluar dari kamar. Ia harus cepat-cepat menuju rumah sakit agar Ara segera di tangani.
"SIAPKAN MOBIL! KITA KERUMAH SAKIT SEKARANG!" teriak Daniel pada orang-orang suruhannya yang belum pulang.
Ketika mobil sudah siap, Daniel masuk. Mereka dengan cepat menjalankan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Tentu saja itu suruhan Daniel.
Daniel sangat bersyukur sekarang karna jalanan yang sepi, perjalanan mereka ke rumah sakit jadi tidak terhambat, mungkin karna ini sudah malam, para pengendara tak terlalu berkeliaran.
"Sabar ya, Ra. Kamu harus kuat," ucap Daniel berusaha mati-matian menahan air matanya.
"Aku gak k-kuat, Daniel. S-sakit," ini memang benar-benar menyakitkan.
Ara tak pernah merasakan luka sesakit ini. Ia seperti mau mati rasanya, benar-benar menyakitkan. Ara tak bisa menahan air matanya yang terus terjatuh, mengalir deras di pipinya.
"K-kamu kuat, Ra. Jangan gini, kamu kuat."
"M-maaf ud-ah repotin k-amu teru-s."
"ARA BANGUN!"
•••
"Liat cara lo kayak gini. Gue berubah pikiran, gue gak akan sudi tanggung jawab. Lo balas dendam, jadi kita impas, bukan?" Adrian terkekeh pelan dengan mata berkaca-kaca.
"Sudah saya duga. Kamu memang sepengecut itu. Tak apa jika kamu tidak akan bertanggung jawab, saya akan menggugurkan kandungan anak saya. Urusan kita sudah selesai. Kamu bisa bebas."
Adrian berdiri ketika rantai-rantai yang mengikatnya sudah terlepas, kemudian ia tersenyum sinis.
"Silahkan, tapi lo tau sendiri gimana keras kepalanya Andin. Urusan kita emang udah selesai sampai disini. Tapi ... urusan lo sama Andin gak akan pernah selesai. Inget itu."
Lalu setelah itu, Adrian keluar dari ruangan gelap itu dengan tertatih-tatih. Bukan, bukannya Adrian tak sayang dengan anak nya yang sedang di kandung Andin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabelle [END]
Genç Kurgu[COMPLETED] [Di private acak, follow agar bisa membaca] Ara tak suka jika Daniel lagi-lagi pulang dengan darah yang menempel di baju nya, tapi berbeda dengan Daniel, dia malah sebaliknya. Sikap yang bertolak belakang itu membuat Ara kerap tak bisa m...