21. Tak menyangka

662 54 2
                                        

Setelah selesai memilih gaun untuk acara promnight nanti, keduanya langsung pulang karna Ara yang terus merengek sebab mengingat apa ucapan Adrian tadi yang menyuruhnya agar tak pulang malam.

Ara meregangkan tangannya karna pegal, tadi ia mencoba beberapa gaun yang menurutnya benar-benar melelahkan. Bayangkan saja, ia mencoba 10 gaun tetapi tak ada yang cocok dengan Daniel, tetapi untungnya gaun terakhir yang ia coba Daniel menyukainya.

Alasan simple ia mencoba beberapa gaun adalah karna Daniel yang terus protes dengan model gaun nya.

"Jangan itu, bahu kamu terekspos. Aku gak suka,"

"Itu punggung kamu keliatan, kalo orang lain liat gimana?!"

"Itu kependekan, cari gaun yang lebih panjang lagi. Aku gak suka orang-orang liat paha kamu."

"Itu tengahnya keliatan, ngapain kamu pilih yang itu? Pamer dada?"

"Panjang sih, tapi yang itu transparan. Ganti,"

Dan masih banyak celotehan lagi yang Daniel keluarkan untuk memprotes gaun nya. Dan pada akhirnya, ia memilih dress dengan panjang dibawah lutut dengan warna softblue, simple tetapi tetap terkesan elegan.

 Dan pada akhirnya, ia memilih dress dengan panjang dibawah lutut dengan warna softblue, simple tetapi tetap terkesan elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Abaikan wajah ya)

"Kamu ngapain sih pilih dress itu? Bahu kamu keliatan," ucap Daniel tanpa mengalihkan pandangannya. Masih fokus dengan jalan.

"Kalo gini, kenapa gak kamu aja yang pilihin? Gak usah capek-capek keluar cari dress gini," ucap Ara mencebikan bibirnya kesal. Ia lelah hari ini.

"Kamu capek?"

"Iyalah, pake nanya."

"Iyaa maaf maaf."

Kemudian kembali hening. Tak ada yang membuka suara, masing-masing dari mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Ara menyandarkan tubuhnya, ini sudah pukul 5 sore dan Ara benar-benar lelah. Alunan lagu It Will Rain-Bruno Mars itu mengalun indah, membuat Ara tanpa sadar mulai menutup matanya secara perlahan.

Daniel tersenyum simpul, menyelipkan anak rambut yang menghalangi wajah indah kekasihnya ketika tertidur. Ia mengecilkan volume lagu.

Beberapa menit kemudian, Ara terbangun karna suara klakson kendaraan yang menganggunya tertidur. Ia melihat sekeliling, macet ternyata.

"Keganggu ya? Aku gak tau bakalan macet gini, kalo tau tadi aku cari jalan pintas aja," ucap Daniel merasa bersalah.

"Gak papa, jam berapa sekarang?"

"Jam setengah 6 kurang," balas Daniel.

•••

Arabelle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang