24 ' hari jefri

190 44 17
                                    





happy reading!





- - -

Ting!






Lagi asik scroll timeline twitter, dahi Chaca mengernyit. Pasalnya Mark jarang sekali mengiriminya chat, kalau ada perlu mentok-mentok chat di grup mereka bertiga--dirinya, Mark, dan Yena.

Chaca mengubah posisi tidurannya dari telentang menjadi tengkurap. Kemudian membaca chat dari Mark.















Mark
Bang Jef ulang tahun, lo uda beli kado?













Ya ampun lupa, orang ganteng lagi ultah

Chaca mengetikan balasan untuk Mark.

Nih baru mau beli

Sebenarnya hari ini Chaca udah ada janji sama Jeno buat traktir dia di KFC sebagai rasa terima kasih sudah mengantarnya ke kampus beberapa hari yang lalu.

"DEK! JENO NIH!" teriak Juni dari luar kamarnya.

Chaca yang sudah rapi dengan kaos putih dipadu celana jeans hitam, lekas bangkit, lalu meraih sling bag yang ada di gantungan tas. Kemudian jalan keluar dan menghampiri Jeno.

Setelah Chaca menutup gerbang, Jeno menyalakan mesin motornya, lalu menyodorkan helm kepada Chaca. Chaca menerima helm, memakainya, lalu naik ke jok belakang motor itu.

"Gak usah ngebut!" ucap Chaca. Jeno mengangguk, lalu mulai melajukan motornya.





Sampai di mall, mereka langsung pergi menuju tempat tujuan awal mereka, yaitu KFC.

"Diliat-liat, makin ganteng aja, Jen."

Kalau Jeno lagi makan atau minum, mungkin saat ini ia sedang keselek karena mendengar ucapan Chaca yang terlalu jujur.

Jeno menggaruk tengkuk lehernya sambil tersenyum malu, "cowok kan emang ganteng, Cha."

"Tapi ini beda, Jen. Semenjak kita putus, lo makin ganteng. Suer deh, apalagi style lo sekarang. Jangan-jangan lo mau bikin gue gagal move on ya???"

Emang sih. Style Jeno hari ini tuh lumayan bikin cewek-cewek yang ngeliat langsung pada terpaku dan memuja ketampanan lelaki itu.

Padahal Jeno cuma pakai kaos putih, jeans hitam, converse hitam. Simpel emang, tapi wajahnya itu yang jadi poin plus.

Dari pada Chaca nambah bikin salah tingkah, Jeno jalan cepat menuju KFC yang jaraknya sudah dekat. Sedangkan Chaca di belakang hanya tersenyum kecut dan ikut masuk ke dalam.

Keduanya putus sudah dari sebulan yang lalu. Siapa yang mutusin? Chaca dong. Dia yang mutusin, dia yang nangis.

Sebenarnya ada alasan lain kenapa Chaca mutusin Jeno, tapi Chaca gak pernah mau bilang ke siapapun.

Chaca menghampiri Jeno yang sudah masuk ke antrian yang siang ini cukup panjang.

"Mau pesan apa?" tanya Chaca seraya mengeluarkan handphonenya dari sling bag.

Jeno menyipitkan matanya untuk melihat menu bar di depan sana, tapi karena dia tidak memakai softlens ataupun kacamata, Jeno hanya menggeleng. "Gak tau ada menu apa aja."

Chaca mengarahkan handphonenya ke atas, lalu men-zoom kamera di handphonenya. Persis seperti apa yang pernah diajarkan oleh Jefri.

"Mau ayam apa burger?"

CHARISSA | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang