25 ' pilek

217 44 14
                                    





happy reading!

typo bertebaran~





- - -







"Neng Chaca~ Sendirian aja di kantin, mau akang temenin gak???"

Chaca melirik seorang lelaki yang sudah duduk di hadapannya dengan senyum lebar dan semangkuk mie ayam bakso serta es teh manis yang membuat Chaca meneguk air liurnya.

"Tsk, ngapain bawa es teh sih ke sini, sih?!" sungut Chaca yang berusaha tidak peduli dengan keberadaan es teh manis yang menggairahkan itu.

Januar menaikan sebelah alisnya sambil menatap Chaca, "ngapa? Kalo mau minum aja." Kemudian menggeser gelas es teh sampai di hadapan Chaca.

Chaca meneguk air liurnya lagi sambil menatap es teh. Sedetik kemudian bibirnya mengerucut, pertahanannya telah hancur. Chaca mendekatkan gelas itu, lalu memegang sedotan plastiknya.

"Eits, eits, eits! Siapa yang bolehin lo minum es, mhmm?"

Siapa tuh? Ya, Hanan lah!

Hanan duduk di sebelah Januar, lalu mengambil gelas es teh itu dan meminumnya. Membuat sang pemilik es teh itu mendelik, lalu menoyor kepala Hanan.

"Seenak jidat lo minum es teh gue!" hardik Januar sambil merebut gelas es teh dan bikin jauh dari jangkauan Hanan.

Chaca berdecak malas, lalu menatap lurus ke es teh milik Januar. "Hanan ganggu ah!" cibirnya.

Hanan kini menatap Chaca, "pilek lo itu harus sembuh dulu! Baru boleh minum es lagi!"

"Cuma pilek, Nan. Lagian penyakit tuh harus dilawan! Kalo kebiasaan dimanja, gak tau diri nanti!"

Kedua lelaki itu dengan kompak mencubit pipi Chaca, membuat gadis itu menatap mereka tajam, dan menepis dengan kasar tangan mereka. "Sakit tau!" keluhnya.

"Kalo gak boleh ya gak boleh! Mau gua aduin bang Juni? Hah?" Hanan dengan nyolot.

"Salahin tuh Januar malah nawarin gue!" ucapnya yang tidak mau disalahkan.

"Lah kok gua???" Januar menunjuk dirinya sendiri dengan wajah keheranan, "gua cuma nawarin, itu juga gua gak tau kalo lo lagi pilek, maemunah!"

"Bodo ah! Males! Persetanan sama pilek! Gue mau beli es teh!"

Chaca langsung bangkit dan pergi meninggalkan Januar serta Hanan yang hanya menatap punggung Chaca tanpa ada sedikit niat untuk mencegahnya.

"Kok gak dikejar, Nan?" tanya Januar.

Hanan menunjuk seseorang yang baru saja memasuki kantin dengan dagunya, "ada pawangnya."

Januar menatap Hanan bingung, "lah? Udah pacaran mereka?"

CHARISSA | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang