29 ' demam

235 45 18
                                    












special double update untuk 700 vote✨

terima kasih buat semua yang udah baca, vote, komentar. love you so much💕

kencengin lagi ya baca, vote, komentarnya! biar aku semangat juga lanjut work ini🍑


happy reading!




- - -



Drrt Drrt Drrt

Chaca menggeliat dari dalam selimutnya. Sebelah tangannya terulur untuk mencari keberadaan handphone yang bergetar sedari tadi. Karena tidak kunjung dapat, terpaksa dirinya bangun dan duduk dengan rambut singanya.

Dengan mata yang sulit terbuka namun tetap ia paksa, Chaca meraih handphonenya yang ada di nakas samping kasur. Mematikan alarm dari handphone, lalu melihat jam di layar beranda.

Pukul empat subuh.

Jika tidur lagi, Chaca akan keblablasan. Jadi dia memilih beranjak dari kasur, dengan langkah gontai menuju kamar mandi untuk mencuci wajah dan sikat gigi.

Selesai dari kamar mandi, Chaca melimpir ke ruang tengah. Di sana dia mendapati Jef yang tertidur dengan posisi sama seperti Chaca tertidur di sana semalam.

Chaca duduk bersila di atas karpet bulu sambil menghadap ke Jef yang tertidur dengan tenang, diikuti dengkuran halus. Bibir Chaca melengkung membentuk senyuman manis sambil memandangi wajah tampan Jef.

apa gua salah nyatain perasaan gua ke lo semalem? gua masih belum yakin gua suka sama lo atau sekedar nyaman dengan sikap lo selama ini

Senyuman Chaca meluntur saat mengingat sesuatu, tiga hari yang lalu, tepat di hari ulang tahun lelaki di hadapannya ini.

"Gimana, Jef? Ada niatan mau balikkan?"

"Liat aja nanti."

Chaca tersenyum nanar. Mungkin, Jef hanya menganggapnya sebagai seorang adik dari temannya, sama seperti teman abangnya yang lain.

Tapi entah kenapa, disaat bersama Jef, Chaca merasakan hal yang berbeda. Rasa yang pernah ia rasakan saat baru menjalin pendekatan bersama Jeno, dulu. 

tolong, jangan sampe lo jatuh terlalu dalam, cha

"Udah bangun?"

Chaca mendongak saat mendengar suara Jef yang serak khas orang baru bangun tidur. Tatapan mereka bertemu, namun buru Chaca mengalihkan pandangannya dan bangkit.

Greb!

Demi apapun, Chaca terkejut saat Jef menarik lengannya dan membuat dirinya terduduk di sofa dengan sebelah tangan Jef melingkar di perutnya. Badan Chaca menegang seketika.

"K-Kak?"

"Sebentar, Cha."

Mau tidak mau, Chaca hanya diam sambil mengontrol detak jantungnya. Serasa tangan Jef mengendur, bahkan dengkuran halus terdengar lagi, dengan hati-hati Chaca melepaskan tangan Jef dari perutnya, lalu pergi ke kamar lagi.

Chaca duduk dan senderan di kepala kasur sambil mainin handphonenya biar gak ketiduran.



- - -

CHARISSA | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang