4 ' hujan sore

238 42 14
                                    



Selamat membaca :)))



- - -



Karena hujan deras yang belum kunjung berhenti, Jef masih berada di rumah keluarga Tirta. Jef dan Chaca sedang fokus dengan film yang kebetulan ingin sekali Chaca tonton tapi tidak berani menontonnya sendiri.

Sweet Home. Judulnya doang yang sweet, isinya gak ada sweet sweet sama sekali. Begitu kebanyakan komentar orang yang sudah menonton film tersebut, membuat Chaca semakin penasaran apalagi setelah melihat trailernya.

Masih di ruang tengah, mereka menonton film di Netflix dari televisi. Chaca duduk di atas sofa, sedangkan Jef berada di karpet bulu sembari bersender di sofa yang diduduki Chaca.

Sebenarnya Chaca masih terasa canggung berada di dekat Jef, namun apa boleh buat, Chaca bosan berada di kamar, dan juga Jef yang tidak enak bila berdiam diri di kamar Juni tanpa seizin pemilik kamar. Jadi lah mereka menonton film di ruang tengah, atas ajakan Chaca yang pasti.

Chaca sedari tadi tidak berhenti mengunyah keripik pisang sampai yang tadinya penuh sekarang tinggal setengah toples. Walaupun tangan dan mulut tidak berhenti bergerak, matanya tetap fokus menonton film dengan kacamata yang bertender di hidung mancungnya.

"Kak, mau makan?" tanya Chaca.

Bukan apa-apa, sedari tadi Chaca memperhatikan gerak-gerik lelaki itu. Mengelus perutnya terus menerus, sampai Chaca juga mendengar bunyi perut Jef saat suasana di sana sedang hening.

Jef menggeleng, "enggak, Cha. Nanti makan di rumah aja."

Chaca tidak menjawab. Dirinya bangkit dan hendak pergi ke dapur, namun langkahnya terhenti saat tiba-tiba monster yang ada di film muncul dan memenuhi layar televisi. Membuat bentuk monster yang menyeramkan itu mulai bergerilya di pikiran Chaca.

"Cha? Kenapa berhenti?" tanya Jef yang keheranan karena Chaca berhenti dengan posisi berdiri tegap. Bukan tegap, melainkan tegang.

Chaca kembali tersadar, lalu membalikkan tubuhnya menghadap Jef. "Kak, bisa temenin ke dapur gak?" tanyanya diakhiri senyuman kikuk andalannya.

Jef menoleh ke dapur yang masih dapat dilihat dari jangkauannya. Area dapur yang berhubungan langsung dengan halaman belakang membuat kesan di sana sedikit menakutkan karena di luar terlihat gelap dan terlihat jelas derasnya hujan pada sore hari ini.

Jef mem-pause film, lalu bangkit dan jalan beriringan bersama Chaca menuju dapur.

"Mau buat apa?" tanya Jef setelah mereka sampai di dapur.

Chaca menutup tudung saji yang ada di meja makan setelah melihat keadaam isi di dalamnya. "Karena masakan bunda habis, kita makan mie rebus aja," jawabnya, lalu mengambil dua bungkus indomie dari dalam box khusus mie.

Jef duduk di mini bar yang dekat dengan posisi memasak Chaca. "Sini bumbunya kakak yang buka," ucapnya.

Chaca pun meletakkan dua mangkuk kosong dan juga empat bungkus bumbu mie ke meja depan Jef.

"Loh? Ini kok mangkuknya ada dua?"

"Buat Chaca sama kak Jef."

"Kan kakak gak ikut makan, Cha."

"Kasian tau cacing diperutnya minta makan dari tadi," ucap Chaca.

Jef terdiam. Ucapan Chaca memang benar, sedari tadi perutnya terus berbunyi. Tapi dia tidak ingin merepotkan pemilik rumah, jadi dia hanya diam sampai Chaca menyadarinya.

CHARISSA | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang