10 ' yakin gak?

194 40 6
                                    





Selamat membaca :)))




- - -




"Pagi hari menyapa dengan indah. Ku tersenyum melihat kau masih lelah. Sudah dengan berbagai cara. Agar tak terlewatkan hari yang indah~"

"Banyak hal yang tlah kita lewati. Di setiap harinya~"

"Denganmu ku mengerti arti cinta. Arti cinta sesungguhnya. Tumbuh di setiap saat. Dan mengerti makna cinta. Makna cinta yang abadi. Kan kujaga cinta ini~"


Mark, Chaca, dan Yena sedang asik accoustic-an di lapangan basket sampai fakultas mereka yang tumben lagi sepi sore hari ini. Matahari yang biasanya terik, sore ini terlihat bersahabat.

Mereka gak biasa ke sini, kebetulan aja Mark disuruh bawa gitarnya buat dipinjem Juni lagi. Jadi lah ketiganya melimpir ke lapangan itu sambil menunggu Chaca dijemput.

"Mark," panggil Chaca setelah lagu yang mereka nyanyikan selesai.

"Hah?"

"Sebenarnya, abang gua tuh belajar gitar buat apa???"

Chaca udah gatel banget pengen nanya ini ke Juni, tapi selalu kelupaan. Nah mumpung ada Mark, jadi tanya aja ke dia, siapa tau Juni ngasih alasan kenapa minjem gitar Mark.

Mark membenarkan topinya, lalu menjawab, "nembak cewek."

"hAH???" Chaca nampak kaget dengan jawaban Mark. Iya lah kaget, selama ini Juni gak pernah cerita ke dia kalau lagi deketin cewek, tiba-tiba mau nembak. "Ceweknya siapa???"

Mark berpikir sebentar, lalu menggelengkan kepalanya. "Gak tau, dia gak bilang."

Chaca berdecak kesal.

"Kenapa dah, Cha? Jangan posesif gitu sama abang sendiri," ujar Yena.

"Bukannya posesif, Yen. Gua tuh gak mau abang jatuh ke lubang yang sama."

Yena menaikan sebelah alisnya, "maksud?"

"Jadi tuh abang gua--"



"CHACAAAAAA."

Ketiganya menoleh ke sumber suara. Ada tiga lelaki yang sedang berjalan menghampiri mereka, dan salah satunya si peneriak nama Chaca, sudah pasti itu Juni.

Chaca memutar bola matanya malas. Masih ada rasa kesal di hatinya karena Juni tidak memberi tahunya soal yang tadi Mark bilang.

"Langsung pulang?" tanya Juni setelah berjongkok di sebelah Chaca.

"Aku gak mau pulang bareng abang," balas Chaca tanpa mengalihkan pandangan dari layar handphonenya.

Juni menaikan sebelah alisnya, "why? Abang langsung pulang kok, gak ada kelas tambahan atau rapat lagi."

Chaca melirik sinis Juni, "males sama abang," lalu dirinya bangkit dan mengibaskan bagian bokong rok button up levis-nya. "Aku pulang bareng kak Tristan aja."

CHARISSA | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang