39 ' ujung genteng

190 45 10
                                    









happy reading!







- - -







Sesuai dengan apa yang dijanjikan semalam, Jef dan Chaca akhirnya pergi ke kampung halaman mamah di Ujung Genteng, Ciracap, Sukabumi.

Habis sholat subuh, Chaca langsung membuat sarapan dan juga bekal untuk diperjalanan yang mana akan memakan waktu panjang, hampir enam jam lamanya.

Chaca menyiapkan sarapan berupa pancake yang resepnya ia dapatkan dari google. Sedangkan untuk bekal diperjalanan, Chaca hanya membuat sandwich dan juga potongan buah apel.

"Kak, tolong bawa ini sekalian ke mobil." Chaca memberikan satu botol air minum berukuran 1liter dan box bekal kepada Jef yang kebetulan memang ingin ke garasi, memanaskan mobil.

Jef mengambil alih kedua barang itu. "Ada lagi?" tanyanya sambil menatap Chaca.

Chaca menggeleng, lalu Jef mengangguk kecil dan kembali melanjutkan jalannya keluar rumah. Chaca melepaskan apron dari tubuhnya dan menyampirkannya di gantungan samping kulkas.

Dirinya harus bersiap-siap sekarang. Karena sudah mandi sebelum subuh, Chaca hanya tinggal memoles wajahnya sedikit dengan bedak tabur dan liptint agar bibirnya tidak terlihat pucat.

Chaca meraih syal warna hitam di gantungan, lalu menggendong tas ransel---berisi mukena, kaus ganti, dan semua barang yang dibutuhkan Chaca. Serasa tidak ada barang yang tertinggal, dirinya melimpir ke dapur lagi.

Di meja makan, Jef masih stay sarapan pancake buatan Chaca.

"Enak, kak?" tanya Chaca setelah mendaratkan bokongnya di bangku sebelah Jef.

Jef mengangguk. "Lumayan, mirip lah sama yang kaya di restauran bintang lima."

Chaca mengulas senyum kecil mendengar jawaban Jef yang terlalu dilebih-lebihkan itu.

Selesai sarapan, Jef mengelap sekitar bibirnya dengan tisu yang ada di meja makan, lalu menoleh ke Chaca yang asik memainkan handphonenya. "Kita ke Ujung Genteng berarti, ya?"

"Iya."

Ting!

Chaca mengalihkan pandangannya ke layar handphone Jef yang menyala saat ada notifikasi masuk barusan. Kebetulan handphone Jef ada di dekatnya, jadi Chaca dengan sengaja melirik isi dari pesan tersebut.

roseanne
hoodie kamu masih di aku

Chaca memandangi Jef yang sedang mencuci piring bekas sarapannya di wastafel, lebih tepatnya memandangi punggung lebar Jef dengan tatapan yang sulit diartikan. Pandangan itu baru beralih setelah Jef berbalik dan kembali duduk di sebelah Chaca.

Chaca men-lock layar handphonenya, lalu menoleh ke Jef yang sedang meminum susu. "Kakak udah izin sama kak Rose? Takutnya nanti dia nyariin."

Pertanyaan sekaligus sindiran yang entah kenapa terlontar begitu saja dari mulut Chaca.

Membuat Jef sedikit tertegun, lalu berdeham dan menatap Chaca. "Dia bukan siapa-siapa gua lagi, ngapain izin?" balasnya dengan nada cuek.

Chaca mengangguk paham diikuti senyum tipisnya.

Keduanya pun keluar dari rumah. Chaca mengunci pintu rumah, menutup dan mengunci gerbang, lalu memasuki mobil yang mana Jef sudah ada di dalamnya. Daihatsu Terios pun mulai melaju.





CHARISSA | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang