31 ' perundingan malam

159 40 6
                                    





happy reading :)






- - -






Tristan tidak langsung pulang, melainkan ikut masuk ke rumah Jef sambil membawa kantung plastik yang ada berbagai macam jajanan di dalamnya.

Sebelum pergi ke lantai dua, Chaca terlebih dahulu menghadang Tristan yang akan membawa plastik itu ke dapur, lalu merogoh kantung plastik itu dan mengeluarkan satu kota susu cokelat.

"Thank you!" seru Chaca lalu berlari ke lantai atas dengan ransel yang sengaja ia sampirkan di bahu kanannya dan rambut yang diikat kuda menari ke kiri dan ke kanan.

Terlihat lucu dan menggemaskan di mata Tristan. Jadi lelaki itu tersenyum simpul sambil memandangi Chaca sampai tidak dapat ia lihat karena sudah masuk ke dalam kamar.

"Oi, udah sampe aja," kata Jef yang baru saja masuk dari halaman belakang rumah.

Keduanya duduk di sofa.

"Yang lain dateng jam berapa?" tanya balik Tristan.

Jef melirik jam dinding di sana, "katanya mah abis isya, paling dikit lagi."

Tristan mengangguk paham. Tristan mengambil satu chiki dari kantung plastik, lalu membukanya dengan sekali percobaan, "mau?" tawarnya ke Jef.

Jef meraup isi dari chiki itu dan mengeluarkan segenggam penuh dari sana. Tristan hanya bisa melongo dan menatap isi chikinya yang tinggal seperempat saja.

"Ngerampok lo ya?" Tristan mendelik. Membuat Jef tertawa dan kembali mengunyah chikinya tanpa ada beban sedikit pun.


Lima belas menit setelah adzan isya, mereka datang secara bergiliran. Pertama datang itu pasti Tristan, selanjutnya Johnny dan Hanan, lalu Dota, Yuta, dan terakhir Mark datang bersama Yena.

Tobi sedang ada dinas di luar kota, jadi tidak basa datang malam ini.

"Chaca mana, kak?" tanya Yena kepada Jef.

Jef menunjuk lantai dua dengan sebelah tangannya, "ada di kamar, ke atas aja, Yen."

Yena mengangguk paham, lalu pergi ke lantai atas. Sedangkan ketujuh lelaki itu sudah duduk berkumpul di ruang tengah.

"Chacaaaaa," panggil Yena sesudah berdiri tepat di depan pintu kamar yang tertutup rapat.

Ceklek

Nampak lah Chaca yang habis mandi dan sudah mengganti pakaiannya menjadi kaos putih polos dengan celana panjang warna navy. Jangan lupakan rambutnya yang masih menetaskan air karena habis keramas.

"Charissa, udah berapa kali sih gue bilangin jangan pernah mandi malem!" kata Yena dengan tatapan tajamnya, bahkan kedua tangannya sudah bersedekap di depan dada.

CHARISSA | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang