36 ' hospital

183 42 3
                                    









happy reading :)

- - -

"Kado buat abang ada di kamar, kalo kepo masuk aja ambil di atas meja belajar."

Juni yang sudah ada di luar mobil, mengangguk paham. Tangannya terulur untuk mengacak rambut Chaca, lalu kembali dikeluarkan sebelum tangannya patah karena gadis itu tiba-tiba menaikan kaca mobil.

Chaca menyengir, lalu menjulurkan lidahnya. "Udah sana, masuk!"

"Kamu gak pindah ke depan? Kasihan Jef udah kaya mas grabcar." Ucap Juni sambil melirik Jef yang juga sedang melihat interkasi kakak beradik itu.

Chaca melirik Jef sebentar, lalu kembali menatap abangnya dengan senyuman. "Iya, nanti pindah. Abang masuk dulu sana."

Mulut Juni mencabik. "Yaudah. Jef, titip Chaca lagi, cubit aja kalo dia nakal."

"Cibit iji kili dii nikil." Chaca mengikuti ucapan Juni dengan bibir bawahnya yang dimajuin.

Jef mengangguk paham diikuti senyumannya.

Juni pun memasuki gerbang. Chaca menutup kaca mobil, lalu menyenderkan badannya di jok mobil. Setelah menyadari mobil itu tidak kunjung melaju, matanya tertuju ke spion atas yang memperlihatkan mata Jef yang juga sedang menatapnya.

Chaca bertanya 'kenapa' tanpa mengeluarkan suara.

"Duduk di depan, Cha." Ucap Jef dengan wajah datar namun nada bicaranya memerintah.

"Ck, ribet." Chaca pun melepas sendalnya, lalu mulai pindah ke jok depan samping Jef melewati atas rem tangan mobil dengan susah payah.

Setelah duduk dengan nyaman di jok sebelah Jef, Chaca menoleh ke Jef yang belum juga melajukan mobilnya dan malah menatap Chaca dengan wajah datar khasnya.

"Kenapa lagi???" tanya Chaca dengan wajah bingung.

Jef tidak menjawab. Dirinya mencondongkan dirinya mendekat ke Chaca, mengikis jarak antara mereka, membuat Chaca memundurkan badannya dengan wajah kaget dicampur panik.

"Nga-ngapain, kak?" Chaca gugup karena jantungnya malah memacu dengan kuat. Matanya pun tidak berani menatap Jef yang mana juga sedang menatapnya.

Sampai dimana punggung Chaca menyentuh pintu mobil, wajah tampan Jef yang ada persis di depan wajah shock Chaca, tangan Jef terulur untuk meraih seatbelt di sebelah jok Chaca.

Dengan halus Jef menarik tubuh Chaca agar duduk di joknya dengan benar, dirinya pun juga duduk kembali, lalu memasangkan seatbelt di depan badan Chaca.

"Kenapa muka lo shock gitu?" tanya Jef setelah melajukan mobilnya. "Gua cuma mau masangin seatbelt lo," lanjutnya dengan wajah tanpa dosanya.

harus banget gitu kaya tadi???

Chaca tidak menjawab, dirinya diam karena masih mengatur detak jantungnya yang masih berpacu cepat walaupun Jef sudah menjauh darinya. Dan tentunya ditambah rasa jengkel karena merasa dipermainkan. Sebentar---dipermainkan?

Chaca mendengus sebal, lalu memilih memiringkan tubuhnya ke samping kiri dengan kedua kaki yang ditekuk di atas jok, semacam meringkuk. Jadi posisinya memunggungi Jef yang sedang menyetir. Sebentar---dirinya kenapa sih?

CHARISSA | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang