35 ' hari juniar

151 36 4
                                    











happy reading :)

⚠part chajef tidak ada⚠












- - -













Di ruang tengah, keempat cowok itu sibuk dengan kegiatan masing-masing. Johnny dan Yuta menempelkan balon huruf yang sudah ditiup oleh Hanan ke dinding, sedangkan Dota sibuk membuat minuman dingin untuk mereka di dapur.

"Sumpah, gua udah engap, bang." Hanan melempar balon terakhir ke lantai dengan wajah yang memerah. Napasnya terengah-engah seperti habis lari maraton.

Dota datang sambil membawa nampan berisikan beberapa gelas dan satu teko penuh es jeruk. Nampan itu ia taruh di atas meja, di depan Hanan berada. "Minum dulu. Engap amat kayanya."

Mata Hanan menyipit, lebih tepatnya menatap Dota sinis. Tadi tuh yang disuruh niup balon sama Johnny sebenarnya Hanan dan Dota, tapi lelaki kelinci itu malah mengajukan diri untuk membuat minuman yang mana tugasnya lebih mudah dibanding meniup balon.

"Juni sama Jef nyampe kapan, oy?" tanya Yuta yang masih membantu Johnny memegangi balon di bawah, sedangkan Johnny berdiri di atas meja agar mudah menempelkan balonnya.

Dota meraih handphonenya, lalu membaca balasan pesan dari Jef yang belum sempat ia buka. "Ini lagi otw balik, katanya."

"Belom selesai, kak?" tanya Chaca setelah bergabung dengan keempat lelaki itu dan berdiri di sebelah sofa yang diduduki Hanan dan Dota.

"Belom, nih. Kamu dekor aja mending," jawab Yuta, manik matanya terarah ke meja di dekatnya, "isi apa gitu biar gak kosong."

Chaca jalan ke depan meja panjang yang ada di pojok ruang tengah, yang mana disampingnya terdapat kaca besar dan menampilkan view halaman belakang rumah. "Kado udah pada beli?"

Yuta ngangkat tangan, "gua belom. Kemaren sibuk bimbingan jadi gak sempet."

Hanan juga angkat sebelah tangannya, "gua belom. Masih dijalan, paling lusa baru gua kasih."

"Pantes lo kemaren minta top up shopee ke gua," sahut Dota. "Mana sini bayar!"

Hanan menyengir lebar, "pan kapan ya, bang. Gua lagi krisis nih, uang jajan gua dipotong sama nyokap," curhat colongan Hanan dengan wajah memelasnya.

Yuta yang mendengar curhatan Hanan, menoleh. "Ngelakuin apa lagi lo?" tanyanya, seakan sudah sering Hanan melakukan kesalahan dan berakhir uang jajannya dipotong.

"Clubbing." Hanan menjawab dengan wajah tanpa dosanya. "Cuma karena itu, bang."

Dota menoyor kepala Hanan dengan sedikit keras---ralat, kenceng dah pokoknya sampai Hanan oleng ke kiri. "Goblok! Nyari gara-gara aja lo!" hardiknya.

"Untung cuma dipotong uang jajan, Nan," celetuk Chaca. "Kenapa mamah Sunny gak sekalian ngusir lo aja biar nasibnya sama kaya yang di samping gua."

Lelaki yang berada di samping Chaca langsung menatap gadis itu seakan tidak terima dengan apa yang diucapkan olehnya. "Kakak gak diusir, Cha."

"Lebih tepatnya mengundurkan diri dari rumah," sahut Hanan, membuat lelaki di sebelah Chaca menatap Hanan sinis, seakan ada laser yang keluar dari matanya.

Sahutan Hanan sukses membuat Chaca, Yuta, dan Dota tertawa lepas. Sangat jarang mereka membuat Johnny kesal, apalagi yang mancing kekesalan itu Chaca dan Hanan,yang  satu server kalau soal mancing kekesalan seseorang.

CHARISSA | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang